Mohon tunggu...
Andi Mirati Primasari
Andi Mirati Primasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lahir dan besar di Makassar, dan saat ini menetap di Jakarta menjalani kesibukan sebagai seorang istri merangkap karyawati swasta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warna-warna Ajaib, Ceriakan Kalbu yang Monokrom

23 Agustus 2017   21:07 Diperbarui: 24 Agustus 2017   04:28 1983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas Seni untuk Anak Batita

Bagi anak-anak, seni adalah sesuatu yang menyenangkan, wahana penyaluran ekspresi untuk bermain dan belajar (dok.pribadi)
Bagi anak-anak, seni adalah sesuatu yang menyenangkan, wahana penyaluran ekspresi untuk bermain dan belajar (dok.pribadi)
"Oh warna warna bagai bicara

Menyeli hati sanubariku..

Ada kalanya kelabu

Membuat hatiku pilu

Tersenyum ku bila warna ceria tiba.."


(Warna - Sheila Majid)

Seperti kekuatan cinta, warna punya daya pikat dari mata turun ke hati. Dalam lagunya, biduan Negeri Jiran Sheila Majid mengungkap kekaguman dan rasa syukurnya kepada Sang Pencipta yang telah menghadirkan warna ke dunia ini. Warna adalah sumber inspirasi seni dan keceriaan, memiliki magical power, membuat hati yang pilu dan kelabu, bisa seketika tertular rasa bahagia hanya karena kehadirannya.

Lagu ini boleh dikata lawas, rilis tahun 1988 (melibatkan musisi Indonesia, Indra Lesmana dan Johan Nawawi sebagai komposernya), namun maknanya yang dalam dan aransemen musiknya yang ceria membuatnya sangat layak untuk dinikmati generasi sekarang. Anak saya yang saat ini usianya masih 2 tahun ikut keriangan mendengar lagu ini, sambil kepala dan tangannya digoyangkan. Sebagai orang tua, rasanya senang sekali melihat reaksinya. Bersyukur karena ia punya respon positif terhadap musik sebagai bentuk kreasi seni.

di usianya, anak-anak selalu tertarik dengan hal-hal baru yang playful, unik, dan penuh warna (dok.pribadi)
di usianya, anak-anak selalu tertarik dengan hal-hal baru yang playful, unik, dan penuh warna (dok.pribadi)
Saat itu saya langsung tersadar akan fakta yang menyatakan bahwa seorang anak sudah mulai mengenal seni sejak ia masih berupa janin di dalam kandungan. Salah satu contohnya adalah respon berupa tendangan kecil yang ditunjukkanya saat kita memutarkan musik, seolah pertanda ia ikut menikmati nadanya dalam rahim seorang ibu. Lantas, ketika ia lahir dan mulai menginjak masa pertumbuhan, apa yang akan kita lakukan untuk merangsang insting seninya muncul dan berkembang?

Pertanyaan ini kemudian terus terngiang di benak saya. Saat itu tercetus ide bahwa sepertinya saya sebagai orang tua harus mulai menyediakan sebuah media baginya untuk berkreasi. Tak perlu ribet atau mewah, yang sederhana pun cukup. Toh ini adalah sebuah pengenalan baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun