Kulukis sajak rindu
Ketika cakrawala pagi masih malu malu menyapa buana
Dan sekawanan murai tengah bercanda ria di atas ranting pohon nangka belakang rumah
Angin barat berhembus sejuk
Mengelus manja bulu kuduk ku
Membuai lena seluruh aliran nadi ku
Terpaut dalam kemesraan fajar
Guratan aksara yg mewarnai kanvas hati
Terbalut tinta warna pelangi
Seperti kemilaunya cahaya yang bertaburan
Dari butiran butiran embun yang tertimpa bias bagaskara
Engkau tersenyum dalam bayangan aksara ku
Ketika geliat ruh kata-kata menyampaikan pesan rasa
Pada sekumpulan awan putih
Dan jemari ku kian liar meracau bagai srigala terluka
Menarikan tarian amarah dewata
Mengukir untaian rindu lewat tajamnya kata
Sajak hati sajak kerinduan
Sarat emosi yang berbaur dalam kegelisahan
Teruntai diatas tarikan nafas merindu
Sajak putih sajak biru
Tercipta ketika rindu tak mampu kuredam
Menggulung nurani dalam hempasan alunnya
Sajak kelu sajak jiwa
Menghias pagi ku dalam rona raut kebiruan
Yang dikumandangkan oleh sekawanan unggas berterbangan
Membelah langit benderang
Yang dinyanyikan oleh gemuruh gelombang lautan yang menyisir pantai
Yang uraikan oleh perdu perdu liar
Menampak ramah dalam lenggokan kembara
Ditujukan hanya bagi mu, kekasih jiwa