Mohon tunggu...
Shankara Dama
Shankara Dama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Never ending spirit

"Semangatku tidak pernah berakhir "

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Gugur Daun di Arshy

2 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 2 Juni 2023   10:43 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/daun-musim-gugur-daun-daun-alam-5729108/

“Bapak kesakitan nduk…dua kaki bapak ditarik-tarik oleh mereka” imbuh cerita bapak sambil memegang erat tanganku.  Semakin aku melihat dan meratapi keadaan bapak yang semakin kritis. 

“Apakah begini rasanya orang menuju kematian???”

Ku elus tangan dan rambut bapak yang memutih untuk menenangkan kegelisahan malamnya…hingga mata bapak terpejam dan tertidur lelap, lalu aku pun meninggalkan rumah sakit untuk beristirahat di rumah.

Akan tetapi… perasaanku tidak karuhan, rasanya tak ingin meninggalkan bapak larut dalam keluh kesah di malam yang dingin dan sepi, hanya keramaian anak-anak tak kasat mata yang kehadirannya mengganggu dan mengusik mata batinnya.  Makin risau dan gelisah aku semalaman tidak bisa memejamkan mata, hanya do’a yang menemaniku sepanjang malam ini…

            Sesak dada ini dibalut kepanikan di pagi hari… segera aku meluncur ke rumah sakit untuk melihat kondisi bapak.   “Sus..suster…bapak saya mana sus?!? Gemuruh suara kakiku berlari menuju ruang perawat ketika aku kaget melihat kamar bapak kosong. 

Bapak Sali Susanto…”Silahkan mbaknya menuju lorong di depan ruang ICU, beliau mengalami pendarahan hebat tadi pagi dan Ibu menunggu di depan!!!”

            Jantungku berdebar kencang yang selaras dengan langkah kakiku yang semakin cepat menuju lorong ruang depan ICU.  Sorot mataku terpusat pada Ibuku di depan ruang ICU… diam, sendiri, dan layu raut wajahnya, seketika kugapai jemari tangan ibuku.  Kutatap wajah ibuku, tak sanggup bibirnya ingin mengucap sesuatu kepadaku.  Kupalingkan wajahku dan terfokus bapak yang sedang tergeletak di tempat tidur pasien dan terpasang alat kejut jantung di dadanya, berulang kali dadanya terlihat terangkat keatas…suara nafasnya berat! Krook…Krook..Krook!!! Semakin berat nafas bapak saat hentakan berkali-kali defibrillator menyentuh dada beliau.

“Tekan shock..shock..”segera perawat lain menjauh dari defibrillator, “Tiiiiiiit….” AED pun berbunyi terus menerus ...5..6..7..8..9..10 detik.  “Kroooook…!!!”  Pecah sudah suasana tiba-tiba hening, semua berhenti…alat pacu berhenti..satu demi satu orang-orang itu hanyut dalam pandanganku… nafas beliau juga berhenti…tumpah air mata dalam kelopak mata ini…

Berkaca-kaca ku curi pandangan ke Ibu…beliau sangat tegar melihat bapak menghembuskan nafas terakhirnya.  Apapun yang ada dalam benak Ibu, tak satupun terucap kata keluar dari bibirnya.

Apa yang sudah terjadi, nama beliau yang tertulis pada selembar daun yang berada di Arshy, telah gugur dari pohonnya… beliau telah tiada dan sudah kembali kepada pemilik-Nya. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun