Judul: Kuliah Penting, Tapi... Mengukur Ulang Relevansi Pendidikan Tinggi di Tengah Realita Karakter dan Dunia Kerja
Benarkah Kuliah Hanya Buang Waktu?
"Kuliah itu penting nggak sih?"
Pertanyaan ini sering muncul, terutama saat kita melihat banyak lulusan sarjana masih kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai. Anggapan bahwa pendidikan di kampus tidak otomatis menjamin kesuksesan sudah semakin kuat. Ini adalah reality check yang harus kita hadapi.
Pendidikan tinggi, di satu sisi, adalah tangga untuk mobilitas sosial. Di sisi lain, ia dituding terlalu kaku dan menciptakan kesenjangan antara ilmu di kampus dengan kebutuhan skill di dunia kerja.
Jadi, apa peran vital kuliah yang sesungguhnya di Indonesia saat ini?
Peran Baru Kampus: Bukan Sekadar Pencetak Ijazah
Jika Anda hanya mengejar ijazah, mungkin memang kuliah tidak terlalu penting. Tapi, jika Anda mencari tiga hal krusial ini, maka kampus masih sangat relevan:
1. Laboratorium Soft Skills dan Jaringan
Saat Anda duduk di kelas, berorganisasi, atau mengerjakan tugas kelompok, Anda sedang melakukan pelatihan paling berharga: belajar sosial (Social Learning).
Anda berinteraksi dengan orang dari berbagai suku, latar belakang, dan pandangan politik. Inilah tempat Anda mengasah kolaborasi, negosiasi, dan kepemimpinan. Soft skills ini, menurut banyak data rekrutmen, seringkali lebih dicari perusahaan daripada sekadar nilai IPK tinggi.