Zakharia dan isterinya, Elisabet adalah orang yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Namun demikian, tantangan tidak luput dari kehidupan mereka. Keluarga ini tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Suatu kali saat Zakaria menjalankan perannya sebagai imam yang bertugas untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan, tampaklah seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Malaikat itu membawa pesan bahwa doa Zakaria dan Elisabet telah dikabulkan, Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Bahkan anak ini akan besar di hadapan Tuhan dan penuh dengan Roh Kudus.
Mendengar hal yang mustahil ini, Zakaria dan Elisabet sudah lanjut umurnya bahkan Elisabet mandul, maka Zakaria merespon dengan akal sehatnya. Zakaria bertanya pada malaikat itu "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
Merespon pertanyaan Zakaria, malaikat Tuhan memberi tanda sebagai respon ketidak percayaan Zakaria. Tanda itu adalah Zakaria akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari anak yang dijanjikan itu lahir.
Waktu berlalu, tibalah saat dimana anak yang dijanjikan kepada Zakaria lahir. Saat hendak memberi nama, Zakaria meminta batu tulis untuk menuliskan nama anak itu, karena ia tidak bisa bicara. Saat Zakaria mentaati perkataan Tuhan melalui malaikatNya, memberi nama anak itu Yohanes, maka Zakaria kembali dapat berbicara. Alkitab mencatat perkataan pertama yang meluncur dari mulut dan lidah Zakaria adalah berkata-kata dan memuji Allah.
Perkataanku yang Akan Nyata Kebenarannya Pada Waktunya:
1. Belajar untuk merespon dengan tepat setiap kebenaran Firman Tuhan yang hadir dalam hidup kita.
2. Taat kepada perkataan Tuhan melalui Firman Tuhan.
3. Gunakan hidup dan mulut kita untuk mengatakan Firman Tuhan dan memuji Allah.
=p.adi=
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Humaniora Selengkapnya