Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) kadang disingkat Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dibentuk antara Gerindra dan PKB, jelas dan tegas mengusung Prabowo (08) sebagai capres, serta berpeluang mengusung Cak Imin sebagai cawapres. Gerindra menghitung capres akan lebih mantap bila didukung unsur NU.
Karena itu walau elektabilitas Cak Imin rendah, sebagai Ketum PKB diharapkan sebagian gerbong NU ikut aliran. Posisi tawar Khofifah jelas turun sebagai cawapres dibanding Cak Imin. Sebenarnya ada pendapat, suara NU lebih solid mendukung 08 bila yang dipilih KH Ma'ruf Amin.
Karena bermain di politik adalah pragmatis, bukan tidak mungkin Cak Imin bisa berfikir ikut ke PDIP.
Walau semangat jadi cawapres dan masih adanya harapan bila ia tetap di KKIR. Seberapa besar dihitung besaran elektabilitasnya dibanding nilai tawar?
Bila KIB bubar, akan jadi dilema bagi Airlangga Hartarto, sulit kemungkinan ke Koalisi Perubahan, karena Anies ingin cawapresnya dari parpol koalisi.
Gerbong Golkar lebih mungkin ke KKIR, peluang Airlangga bisa cukup besar sebagai bakal cawapres karena peluang gerbong Golkar akan mengikutinya.
Koalisi Perubahan
Sementara posisi Anies masih aman bila didukung Nasdem, PKS dan Partai Demokrat (PD). Masalahnya apakah PD masih terancam oleh serangan Ketua KSP Moeldoko?
Bila PD tidak goyah, ini celah AHY menjadi cawapres Anies, karena dia politisi termuda yang berpeluang sebagai cawapres, mengingat konstituen mayoritas milenial.
Analisis Bakal Cawapres Ganjar
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. Karena itu ketiga capres harus menentukan bakal cawapresnya.