Kamis dan Jumat (12-13/5/2022) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengambil bagian dalam pertemuan ASEAN-US Special Summit (AUSS).
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi host KTT tersebut. Para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang hadir hanya delapan dari 10 pemimpin ASEAN.
Pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing tidak mendapatkan undangan karena kudeta, dan Filipina masih dalam masa transisi setelah pemilihan umum, Senin (9/5/2022).
KTT tersebut diadakan menjelang kunjungan Presiden Biden pada tanggal 20-24 Mei ke Korea Selatan dan Jepang. Agenda itu akan mencakup pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara yang tergabung dalam Quad, yaitu India, Australia, dan Jepang.
Selain lima agenda utama yang disampaikan oleh Presiden Biden, kepentingan nilai dan visi bersama AS dan ASEAN menjadi komitmen utama untuk memajukan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, aman, dan tangguh.
Saat ini Amerika memprioritaskan dan berusaha menjalin hubungan di Pasifik di tengah meningkatnya kekhawatiran akan China sebagai musuh secara ekonomi dan militer.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia saat ini memegang koordinator kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024.
Indonesia berharap KTT Khusus ini akan menghasilkan kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan, Indonesia sebagai Presiden G20, ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang. Jokowi juga mengharapkan kerja sama konkrit yang menguntungkan dengan Asean, khususnya Indonesia.
"Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEOs perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia," ujar Presiden Jokowi di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis, 12 Mei 2022.