Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Joe Biden Tunjuk Avril Haines, Wanita Tangguh Calon Direktur Intelijen Nasional AS

4 Desember 2020   15:52 Diperbarui: 5 Desember 2020   06:27 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Avril Haines, mantan deputi C.I.A. direktur dan wakil penasehat keamanan nasional, akan dicalonkan sebagai direktur intelijen nasional. (Foto: Stefani Reynolds/Alamy via nytimes.com)

Amerika Serikat sebagai negara super power memiliki tujuh instrumen yang mampu menciptakan kondisi dimanapun demi untuk kepentingan nasional dan melindungi keamanan nasionalnya.

Setelah peristiwa 911, AS lebih cenderung melakukan pendekatan (security aproach) , dimana salah satu instrumen sebagai ujung tombak yang paling tajam, efektif dan efisien adalah intelijen.

Secara umum, beberapa badan intelijen tersebut dapat bermain di komponen intelijen strategis yang manapun. Operasi senyap intelijen tidak ditonjolkan, bisa bermain di wilayah, putih, abu-abu maupun hitam.

Operasi luar negeri dilakukan oleh CIA dan NSA, selain link dengan organisasi mata-mata lima negara Five Eyes (AS, Inggris, Canada, Australia, NZ). Pada era Trump, yang menonjol adalah peran CIA, dengan sosok direktur Gina Haspel dan Menlu Mike Pompeo, mantan Direktur CIA yang dipercaya presiden.

Sistem di AS, organisasi intelijen militer dan sipil pada dasarnya semuanya terkait dalam intelligence community (IC) yang diawasi oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Terkait dengan peran intelijen, Joe Biden yang memenangkan pilpres 3 November 2020 telah mengumumkan beberapa calon kabinet inti, di mana Avriel Haines yang penulis nilai seorang wanita tangguh, dekat dengan Biden, mantan pejabat intelijen dan penasihat keamanan di era pemerintahan Presiden Barack Obama dipilih sebagai kandidat direktur, dan kini hanya menunggu konfirmasi dari Senat.

Walau Biden diketahui sebagai politisi berpengalaman, arsitek politik luar negeri Obama, dia tetap membutuhkan dukungan staf keamanan yang loyal.

Nah, dari sejarah karier dan karakter Haines yang berani, smart, dikenal hipster, strategi dan prediksinya akan mewarnai keputusan Presiden AS Joe Bidden setelah dilantik bulan Januari 2021. Penulis mencoba menyampaikan sejarah dan karakter wanita tangguh dan menarik ini dari hasil pulbaket.

Sudut pandang informasi intelijen penulis harapkan bermanfaat bagi Badan Intelijen di Indonesia (BIN, Bais TNI, Baintelkam Polri serta badan intel lainnya) serta Kemlu RI untuk dapat membaca arah politik luar negeri AS yang diperkirakan akan mengalami perubahan dan pengaruhnya bagi Indonesia.

Kabinet Inti Pemenang Pilpres Joe Biden

Mengutip CNN, Selasa (24/11), Joe Biden mengumumkan beberapa calon anggota kabinet inti, hanya menunggu dikonfirmasi oleh Senat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun