Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Joe Biden Tunjuk Avril Haines, Wanita Tangguh Calon Direktur Intelijen Nasional AS

4 Desember 2020   15:52 Diperbarui: 5 Desember 2020   06:27 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Avril Haines, mantan deputi C.I.A. direktur dan wakil penasehat keamanan nasional, akan dicalonkan sebagai direktur intelijen nasional. (Foto: Stefani Reynolds/Alamy via nytimes.com)

David Priess, mantan perwira CIA yang telah banyak menulis tentang para pemimpin CIA membuat catatan khusus.

Avril Haines dikatakannya menghabiskan tahun-tahun pembentukannya lebih sebagai hipster dan orang luar (Hipster adalah sebutan untuk sekelompok orang yang memiliki penampilan serta gaya hidup serba berbeda dan eksentrik tidak umum, anti-mainstream atau limited, sebuah gaya hidup yang tidak dijalankan oleh kebanyakan orang).

Sebagai anak tunggal yang dibesarkan di West Side of New York, dia menghabiskan masa remajanya untuk membantu merawat ibunya yang sakit, yang meninggal ketika Haines berusia 15 tahun. Begitu dia selesai sekolah menengah, Haines memulai serangkaian petualangan.

Dia mulai bergabung di akademi judo elit di Jepang, berhasil mendapatkan sabuk coklat. Kemudian dia kuliah di Universitas Chicago, belajar fisika teoritis, departemen yang sangat kompetitif yang didominasi oleh laki-laki.

Dia memiliki hobi merestorasi kembali mobil dan pesawat terbang, dan juga belajar terbang. "Dia membeli Cessna bekas dan membangun kembali avioniknya sendiri dan mencoba terbang melintasi Samudra Atlantik dan mendarat di dekat pantai Newfoundland," kata Priess.

Perjalanannya dibatalkan, tapi instruktur terbangnya David Davighi, kemudian menjadi suaminya, dan mereka membuka toko buku dan kafe independen di Baltimore pada 1990-an.

Ketika Presiden terpilih Joe Biden memperkenalkan Haines minggu lalu sebagai wanita pertama yang dinominasikan sebagai direktur intelijen nasional, jabatan tertinggi di intelijen AS, dia merujuk pada masa lalu eklektik Haines.

"Brilian, rendah hati. Bisa bicara literatur dan teori fisika, memperbaiki mobil, menerbangkan pesawat, menjalankan kafe toko buku, semua dalam satu percakapan, karena dia sudah melakukan semua itu," kata Biden.

Kepada Biden pada konferensi pers saat penunjukannya, Haines mengatakan kepada Biden.

"Saya tidak pernah menghindar dari berbicara kebenaran kepada kekuasaan dan itu akan menjadi tanggung jawab saya sebagai Direktur Intelijen Nasional. Saya telah bekerja untuk Anda sejak lama dan saya menerima nominasi ini dengan mengetahui bahwa Anda tidak ingin saya melakukan sebaliknya... bahkan ketika apa yang saya katakan mungkin tidak nyaman atau sulit. Dan saya jamin, akan ada saat-saat itu".

Mengapa Biden Memilih Haines

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun