Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menakar Dugaan Covid-19 sebagai Senjata Biowar

29 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 30 Maret 2020   08:57 5204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
In this file photo, members of the U.S. Marine Corps' Chemical-Biological Incident Response Force demonstrate clean-up techniques for anthrax, a potential biological weapon. | Kenneth Lambert, File/AP Photo

Pada intinya HR adalah Uninterrupted Comerce, Fredom of Navigation, Conectivity dan Maritim Domain Security. 

Di sini muncul pertanyaan negara-negara di tiga Wilhan mau bergabung atau tidak? Paling khusus di wilayah Indo Pasifik. Karena itu AS pada bulan lalu menilai ulang posisi politik dan kebijakan luar negeri dari empat negara yaitu Jepang, Korsel, India dan Indonesia.

Terjadi perubahan dari konsep globalisasi menjadi regionalisasi. India mendapat nilai plus, menyatakan mendukung, karena itu Presiden Trump mengunjungi India. Sementara tiga negara lainnya belum ditetapkan statusnya.

ilustrasi virus corona. (sumber: Shutterstock)
ilustrasi virus corona. (sumber: Shutterstock)
Dalam kaitan persaingan AS dengan China, pada intinya ini adalah persaingan hegemoni, dimana China berusaha dan dinilai berhasil mendekati tiga negara yang dinilai penting dan strategis yaitu Indonesia, Jepang dan Korsel. 

Selain itu AS terganggu dengan ulah China yang mencoba menguasai LCS sebagai jalur SLOC (Sea Lane of Communication) yang merupakan utar nadi perdagangan AS.

Seperti kita ketahui, AS sejak peristiwa 911 selalu melakukan counter potensi ancaman langsung ke negaranya (mainland). China dan Rusia telah ditetapkan sebagai musuh utamanya. 

Dari data kasus dan sejarah, AS selalu menetralisir ancaman Nubika, misalnya Korea Utara dan Iran terus ditekan karena masalah bantuan ahli nuklir Iran ke Korea Utara. 

Selain itu Korea Utara dinilai intelijen AS memiliki racun kimia VX yang dimuncukan saat pembunuhan Kim Jong Nam di Bandara Sepang Malaysia. Mereka memberkirakan jumlah racun VX seberat 5.000 ton.

Nah, kini mendadak muncul kasus Coronavirus yang baru diidentifikasi sebagai SARS-CoV-2 (sebelumnya 2019-nCoV), menimbulkan penyakit yaitu Covid-19. Ini jenis virus yang belum ada vaksinnya.

Setelah itu kini virus tersebar ke seluruh dunia, muncul saling tuduh antara Partai Komunis China China dan Presiden Trump AS asal muasal virus. Partai Komunis China menyebarkan video yang menghubungkan Wuhan Coronavirus ke AS. 

Ilmuwan China mengungkap rahasia, 4 protein yang diidentifikasi dalam virus diubah untuk serangan presisi --khususnya terhadap gen yang ditemukan pada orang China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun