Mohon tunggu...
Prayitno
Prayitno Mohon Tunggu... Tentara - Blog pribadi

Marsma TNI (Purn) Prayitno.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Morotai: Surga Pariwisata di Indonesia Timur

19 Desember 2021   15:10 Diperbarui: 19 Desember 2021   15:28 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama,  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sebagai regulator dan instansi di bawahnya termasuk Pemda harus turun tangan secara penuh dengan kebijakan yang pro-rakyat dan terintegrasi, misal pertemuan kementerian dan lembaga negara yang bersifat nasional dan regional bahkan internasional dapat diselenggarakan di Morotai.  Ini akan menyangkut pembiayaan lebih besar, namun tujuannya untuk peningkatan pengembangan pariwisata nasional;

Kedua, PT Jababeka yang telah menyiapkan infrastruktur, harus mampu menyiapkan sarana  dan tempat yang berkategori MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).  Hotel-hotel di Phuket, Thailand dan di Pulau Langkawi, Malaysia, telah dipersiapkan dengan baik walau Pameran LIMA di Langkawi dilaksanakan sekali dalam dua tahun;

Ketiga, perlunya pengembangan dan peningkatan bandara dan pelabuhan setempat, misal landasan pacu yang diperpanjang dan diperlebar serta dermaga tempat bertambat kapal pesiar atau kapal penumpang, guna kemudahan direct flight dan pelayaran kapal pesiar terjadwal antar kota di antara pulau-pulau yang telah diprogramkan.  

Selain itu, perlu dipikirkan wisata dengan sea airplane seperti di Sydney dan mini submarine untuk wisata bawah air.  Juga jet ski dan sarana evakuasi penyelaman dengan standar dunia perlu tersedia.

Keempat, SDM pengelola bandara dan pelabuhan sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan dalam negeri atau wisatawan luar negeri dan pengunjung umum harus memiliki hospitalitas yang memadai, terlebih bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang ramah.  Sedangkan aparat keamanan 24-jam harus lebih manusiawi, namun mampu bertindak tegas.  

Di Pulau Sentosa Singapura, Pantai Pattaya, Thailand, Pantai Waikiki, Hawaii, dan perairan sekitar Opera House, Sydney, Australia,  jarang terlihat petugas berseragam, padahal mereka ada di sekitar pengunjung;  

Kelima, Sarpras di wilayah resort pariwisata Morotai perlu disediakan free shuttle bus atau kendaraan kecil dan sepeda motor bertenaga listrik serta sepeda ontel untuk gowes sehingga semua ramah lingkungan.  

Selain itu, perlu ada peluang pertandingan golf atau turnamen tenis lapangan kawasan dan internasional setara Wimbledon dengan para pemain tingkat dunia.  Juga selain untuk health tourism, perlu dipikirkan wisata reliji tingkat regional dan internasional di Morotai.  

Keenam, hal yang sering dilupakan adalah pelibatan Perwakilan RI di luar negeri, seperti KBRI dan Konjen RI.  Mereka harus diajak rembug guna berperan sebagai corong pariwisata nasional agar pengembangan Morotai sebagai surga pariwisata di wilayah Indonesia Timur akan dikenal lebih luas di mancanegara melalui pameran, tayangan iklan di TV negara tersebut, selain jurnal, leaflet, majalah atau buletin KBRI.

Semua program tersebut terkesan sangat rumit.  namun usaha besar ini akan mengangkat nama Indonesia semakin harum melalui  pariwisata baik di lingkup kawasan maupun internasional.  

---------------------------------------- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun