Permasalahan seperti ini pasti hampir dialami oleh lembaga pendidikan lain. Dengan demikian, guru harus merefleksikan diri demi perbaikan pembelajaran di abad-21. Untuk menyelesaikan masalah ini saya membuat aksi nyata contoh penerapan pembelajaran inovatif dan kreatif. Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran sehari-hari, supaya situasi yang tidak diharapkan di atas dapat teratasi, baik di SMAN 10 Bekasi atau di sekolah lainnya.
 Maka dari itu, tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dengan mengunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal dan saya selalu harus berusaha menjadi pendidik yang mengembangkan potensi diri demi kemajuan dan perkembangan pendidikan yang lebih baik.
TANTANGAN
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru serumpun, dan kepala sekolah, ada beberapa hal yang menjadi tantangan saya untuk mencapai tujuan tersebut yaitu, menanamkan mindset peserta didik bahwa pembelajaran biologi itu menyenangkan, mempersiapkan strategi pembelajaran yang masih teacher centered menjadi student centered yang mampu meningkatkan kembali motivasi belajar peserta didik, menjadikan pembelajaran di kelas yang menyenangkan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif, memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang kreatif dan interaktif dan memanfaatkan gadget yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Karakterisitik peserta didik yang beragam juga menjadi tantangan bagi saya untuk menemukan pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan sesuai karakternya masing-masing. Mengkolaborasikan perangkat pembelajaran inovatif dengan TPACK serta keterampilan abad 21 (4C).
Dari beberapa tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari tantangan tersebut melibatkan guru bagaimana menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, sedangkan untuk peserta didik bagaimana agar motivasi dan hasil belajar meningkat, serta dibutuhkannya saran, bimbingan dan motivasi dari kepala sekolah, dan dewan guru.
Â
AKSI
Strategi
Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru. Pada aksi nyata ini, saya mengimplementasikan pembelajaran inovatif materi Hereditas pada manusia di kelas XII MIPA 3 SMAN 10 Bekasi. Strategi pembelajaran yang saya gunakan adalah pendekatan saintifik-TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan metode diskusi, tanya jawab dan presentasi yang dintegrasikan dengan teknik gallery walk. Evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz, sehingga peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran dan dampaknya hasil belajar peserta didik meningkat. Pembelajaran didesain menarik, interaktif dan berpusat pada peserta didik. Pembelajaran berlangsung secara student centered, dimana guru melibatkan peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dengan membuat konten materi, proses dan produk beragam sesuai dengan kreativitas peserta didik.
Proses
