Tapi, yang saya amati adalah Prabowo tidak menunjukkan tanggung jawab dalam jabatannya selama ini. Apakah yang sudah dia perbuat ketika menjabat sebagai ketua HKTI? Tidak ada, bahkan keadaan petani tetap tidak diperhatikan dan prestasi nihil. Bahkan, organisasi HKTI hanya dijadikan sebagai kendaraan politik untuk mendirikan partai Gerindra.
- - - - - - - -
Kesimpulan :
Kedua capres di pilpres 2019 ini bukanlah sosok ideal yang sanggup memimpin negara Indonesia menjadi baik.
Jokowi seorang yang bersih dan bertanggung jawab, tetapi tidak memiliki kompetensi untuk memimpin negara ini menjadi baik karena kebijakan yang diambilnya selalu hanya merupakan solusi instan dan jangka pendek saja. Ekonomi lesu, harga kebutuhan pokok (pangan, pendidikan, kesehatan) semakin hari semakin meningkat, kualitas kepemimpinan tidak nampak sehingga terjadi dis-koneksi jiwa (ketidak terhubungan jiwa) antara pemerintah dan masyarakat.
Sementara Prabowo seorang yang memiliki kompetensi untuk memimpin negara ini jauh melebihi kompetensi yang dimiliki oleh Jokowi, tetapi kembali dipertanyakan pada ranah tanggung jawab nya jika dipercaya memimpin negara ini. Kharisma dan kualitas kepemimpinan Prabowo akan mampu menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bergerak sesuai dengan kehendaknya, tapi kembali lagi dipertanyakan pada ranah apakah ia akan mampu mengemban jabatan presiden dengan tanggung jawab penuh ?
Untuk kesimpulan sementara ini Jokowi jelaslah pilihan yang lebih pasti ketimbang Prabowo. Tetapi jikalau Prabowo sanggup memiliki niat yang tulus dan komitmen untuk bertanggung jawab penuh terhadap bangsa Indonesia, maka bisa dipastikan Prabowo-lah yang akan menjadi truk raksasa yang siap menggilas Jokowi yang kecil itu.