Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ayo Tamasya ke TPA

3 November 2019   11:14 Diperbarui: 3 November 2019   11:25 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

filterisasi sampah (dokpri)
filterisasi sampah (dokpri)
4. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

   Nah, sistem ini belum tersedia, namun menurut Pak Ruslan dengan luas lahan TPA sekitar 49 hA, dimana yang baru termanfaatkan hanya separuh nya, kemungkinan sistem ini bisa di terapkan di masa depan. Akan tetapi tentu saja memerlukan dukungan dari berbagai stakeholder pemerintah 

Rute terakhir "Tamasya"

Setelah mengajak kami berkeliling di 3 tempat pengelolaan sampah, kami juga berkunjung ke Bank sampah yang ada di TPA tersebut, dan perkebunan yang di hasilkan oleh bibit-bibit sayur yang merupakan sisa dari sampah pasar atau rumah tangga.

Selain itu, kami juga berkesempatan melihat, truk-truk sampah yang di parkir di TPA. Total ada 159 truk sampah, dengan komposisi 40 truk sampah untuk mengangkut sampah industri dan 119 truk sampah untuk mengangkut sampah rumah tangga

Di parkiran truk sampah (dokpri)
Di parkiran truk sampah (dokpri)

Melihat komposisi diatas, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar di TPA telaga punggur, hampir 400 ton sampah yang di hasilkan perhari oleh rumah tangga, sedangkan dari industri berkisar 200 ton, sehingga total terdapat perhari 600 ton sampah yang di angkut ke TPA telaga punggur

Di akhir rute tamasya, kami di ajak melihat proses di jembatan timbang. Saat truk pengangkut sampah berada di atas jembatan timbang, data akan langsung terhubung ke sistem komputer yang ada di  kantor timbangan. Selain itu setiap truk pengangkut sampah di tandai, untuk memudahkan filterisasi data yang di hasilkan sehingga bisa mengetahui sampah yang datang berasal dari kecamatan mana

berphoto di depan kantor timbangan (Pak Ruslan paling kiri) dokpri.
berphoto di depan kantor timbangan (Pak Ruslan paling kiri) dokpri.
Terima kasih kepada Pak Ruslan, telah menjadi pemandu wisata untuk "tamasya" TPA telaga punggur. Berbekal pengetahuan ini, kami dari BBPB Chapter Batam dan generasi muda "siswa-siswi" SD N 001 Sembulang mendapat kan "early awarness" mengenai pentingnya untuk berprilaku lebih "green" terhadap sampah-sampah yang dihasilkan.

Berikut pesan dari Pak Ruslan, untuk kita semua : 

Dari Batam Untuk Indonesia yang lebih baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun