Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Prinsip Dasar "Agile Management"

6 Februari 2019   11:18 Diperbarui: 23 April 2021   06:53 4467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
standish group study of 2000 projects of at 1000 companies

Latar Belakang

Agile management, salah satu cabang dari "Professional Project management ". Agile methodology pertama kali di susun pada tahun 2001, pada saat pertemuan 17 software developers di Utah AS. Mereka membicarakan mengenai "metode pengembangan yang ringkas", maka di keluarkan sebuah buku yang berjudul " the agile manifesto. 

Pada tahun 2009, secara resmi agile methodology di susun secara professional berdasarkan aturan dan standar project management. 

Pada prinsip nya Agile mempunyai nilai-nilai yang berisi :

  • Mandiri dan berkomunikasi
  • Pengembangan "Software"
  • Kolaborasi dengan kostumer
  • Respon terhadap perubahan yang terjadi

Nilai-nilai di atas merupakan jawaban atas "bottle neck" yang sering terjadi terhadap proyek pengembangan sebuah "software". 

Baca Juga: Agile Culture Memperkuat Keunggulan Frontliners

Di sebuah studi "usage of features and functions in typical system -- penggunan fitur-fitur dan fungsi-fungsi dalam system yang sama" oleh  standish group. Studi di lakukan di 2.000 proyek pembuatan program  di sekitar 1000 "software" perusahaan, menunjukkan  hanya 7% pengguna yang aktif menggunakan semua fitur-fitur dan fungsi-fungsi yang di sediakan dan 13% pengguna yang selalu menggunakan nya . 

Bahkan angka mencapai 45% pengguna yang tidak pernah sama sekali menggunakan semua fitur-fitur dan fungsi-fungsi yang di sediakan .

standish group study of 2000 projects of at 1000 companies
standish group study of 2000 projects of at 1000 companies
Hal tersebut di atas sejalan dengan teori pareto. Vilferd pareto seorang ahli ekonomi dari italia melakukan pengamatan terhadap hasil melakukan pengamatan terhadap hasil panen kacang polong di kebunnya. Ia memperhatikan bahwa tidak semua tanaman kacang polong menghasilkan hasil panen yang sama. 

Pareto membuat perkiraan bahwa 80% dari hasil panen kacang polongnya dihasilkan oleh 20% tanaman.- 80/20 rule (pareto principle)

Dari hal tersebut di temukan efisiensi pareto yang menyatakan dalam suatu keadaan dimana saat pengalokasian suatu sumber daya telah optimum dan efisien (keadaan ini merupakan titik disepanjang kurva kemungkinan produksi), kuantitas suatu barang produksi tidak dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kuantitas barang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun