Mohon tunggu...
Prastian DwiPutranto
Prastian DwiPutranto Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman

Mencoba peruntungan didalam seni menulis karena memiliki ketertarikan menulis, copywriting, dan hal lainnya karena suka membaca buku dan memikir hal yang seharusnya bisa dituangkan agar bermanfaat untuk manusia lainnya. Enjoy fellas!!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidupmu Rumit atau Kamu yang Bikin Sulit?

5 September 2022   14:14 Diperbarui: 5 September 2022   14:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Fenomena ini sering ditemui belakangan ini, apalagi untuk kita yang mulai memasuki quarter life crisis. Ketidakpastiaan dalam hidup ini yang membuat semua terasa sulit dijalani, tujuan yang belum kunjung ditemukam, hilal dengan pasangan yang tak cerah, serta jenjang karir yang abu-abu. 

Padahal menurut psikolog terkenal Alfred Adler, Hidup ini sebenarnya sederhana dan mudah, tetapi hanya kita nya saja yang membuat itu rumit. Apakah anda semua sepakat dengan pendapat beliau? Untuk beberapa waktu saya berpikir itu suatu hal yang extreme tetapi setelah ditimbang, itu menjadi hal yang bisa dianggap benar.

Sebagai contoh, Ketika kita selesai ujian, ternyata hasil ujian tidak seperti yang diharapkan. Akhirnya membuat menjadi sedih dan murung karena hasil tak sesuai dengan harapan. Padahal, dia bisa saja mengulang atau remidi untuk memperbaiki nilai nya. Hidup yang seharusnya bisa mudah malah dipersulit  dengan "pikiran" atau cara anda menjalani "hidup".

Lalu, apa alasan orang-orang cenderung merasa hidupnya rumit? berikut alasannya:

1.  Membandingkan capaian orang lain

Terkadang melihat capaian orang lain membuat hati bergejolak, hasrat ingin setara atau diatasnya membuat kita menjadi termotivasi untuk meraih. Tetapi, ada berapa banyak orang yang berasumsi seperti itu. Bagaimana jika sebaliknya? Bagaimana jika ia hanya mampu melihatnya dan mengelus dada disetiap malamnya. 

Coba mulai sekarang ubah cara kita untuk hidup, dan beranggapan bahwa apa yang mereka raih memang ada alasan dibaliknya. Bisa saja ia mendapat berkah karena harus membiayai keluarganya, memenuhi kebutuhan rumah, atau hal lainnya yang dirasa tidak sopan untuk kita menebak alasan semua orang yang diatas kita. Adler berkata, daripada kalian berfokus dengan apa yang orang lain punya, alangkah lebih baik jika kalian memanfaatkan apa yang kalian punya. Bisa saja apa yang kalian punya, tidak dimiliki orang lain dan membuat iri

Terakhir, kalau mental kalian belum siap untuk membuka dan melihat social media teman kalian, lebih baik dikurangi. Hidup akan lebih nyaman dan tenrram jika kalian sedikit mengetahui semua hal.

2. Orientasi Bahagia

Menjadi cakep, kaya, dan hidup enak merupakan cita-cita semua orang didunia. Kalau yang sebelumnya kalian ingin mencuri capaian orang lain, kali ini kalian ingin mencuri kebahagiaan orang lain. Ada yang terlahir dalam kelurga kaya, terlahir dalam rupa yang menawan, serta terlahir dengan banyak keuntungan yang ia bawa. Kalian pasti iri hati dan mempersulit hidup kalian untuk meraih itu semua

Banyak orang yang terlahir dari yang sebaliknya, sehingga iri hati muncul dan secara tidak langsung anda bisa benci dengan orang tersebut dan apa yang ia lakukan dan keluhkan pasti selalu salah, tidak ada pembenaran. Padahal ada hal yang lebih mudah daripada iri terhadap hal itu, yaitu mengapresiasi apa yang orang lain punya. Kalian terus membenturkan keadaan kalian sekarang dengan kebahagiaan ideal yang ada dikepala kalian.

Daripada kalian terus mempersulit hidup yang sebentar ini, lebih baik anda merenungkan apa yang sedang anda alami dan apa yang sedang terjadi, kemudian bagaimana anda harus menyikapinya. Jauh lebih mudah untuk hidup anda kedepannya jika anda menerima diri apa adanya jangan ingin merasa menjadi orang lain.

Kebohongan kecil akan timbul jika kalian kurang berani untuk menjadi bahagia. Dan manusia tidak bergerak oleh pencetus di masa lalunya, namun bergerak menuju tujuan yang mereka tentukkan sendiri. Begitu kata Alfred Adler

3. Kurang Percaya Diri

Melihat insan yang lebih superior nampaknya memang membuat geram. Merasa menjadi pihak yang lemah dalam setiap ruang, membuat langkah kedepan yang kita ambil harus ditimbang. Karena bayang-bayang ideal orang lain masih menyelimutinya. Semestinya kita harus menyadari, bahwa omongan orang lain kepada kita itu tidak memiliki nilai.

Rasa percaya diri memang sulit untuk dibangun, tapi bukan berarti tidak mungkin jika memang ada niat untuk mencintai diri sendiri. Bagaimana caranya? Caranya adalah hapus semua bayangan tentang keindahan orang lain dikepala kalian, karena yang membuat susah adalah pikiran. Bahkan, manusia kadang sudah salah sejak dalam pikiran.

Pede aja, kalau ketemu orang yang lebih superior coba ikuti saja, jika tidak cocok yasudah tinggalkan. Anda juga tidak akan mati jika tidak mengikutinya. Bahkan hidup kalian akan lebih sehat jika beban orang superior telah menghilang dari pikiran kalian.

Tanamkan dalam kepala, bahwa dunia kalian tidak diciptakan dari apa yang dikatakan orang lain. Serta merubah penampilan atau persona itu nomor dua, yang nomor 1 adalah apa alasan kalian berubah, jika masih karena orang lain maka segera rubah dan temukan pondasi kalian dengan benar.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun