Mohon tunggu...
Prasetyo Adi
Prasetyo Adi Mohon Tunggu... Dosen - Learner

Orang nomaden. Tinggal di malang dan selebihnya tinggal di tempat lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Varian Baru Covid-19, Delta Plus: Apa Vaksinasi Kemarin Berefek?

26 Juni 2021   06:01 Diperbarui: 26 Juni 2021   06:58 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifestyle.bisnis.com/read/20210615/106/1405738/covid-19-delta-plus-mutasi-lebih-berbahaya-ini-yang-harus-anda-ketahui

Belum juga mereda lonjakan kasus covid-19 varian baru di negara kita, eh kabarnya ada varian baru namanya Delta Plus. Sebelum yang satu ini diumumkan, kita sudah kenal varian Delta, banyak orang bilang di internet kalau varian Delta itu lebih bahaya dari sebelumnya. Nah sekarang muncul lagi varian Delta Plus, apa gak tambah bahaya? 

Kalau di angan-angan sih pastinya tambah bahaya. Seperti hal nya ketika kita lihat-lihat harga mobil, ada beda huruf R di belakangnya saja udah bikin selisih harga sampe puluhan juta. Logika asal dari saya sih kalau Delta bisa bikin kasus baru dan nambah terus hingga ratusan ribu kurang dari satu minggu, nah logikanya varian baru Delta Plus bakal lebih menggila lagi

Dalam waktu yang tak cukup lama, covid-19 terus mengalami mutasi sebagaimana mobilitas orang-orang disekitar kita juga terus bergerak. Sekaipun dilarang  bergerak, mereka seolah-olah diminta bergerak. Barangkali ini cerminan dari si pemimpin juga. Pasalnya kritik yang dilontarakan kaum proletar alih-alih menjadi pengingat eh malah bisa jadi delik lantaran UU ITE.

Varian baru covid-19 ini, ibarat mesin penggali, maka bisa kita katakan bahwa varrian ini memiliki daya rusak yang samasekali berbeda dengan versi awal. Nah vaksin kita kan dibuat berdasarkan virus yang versi awal, jadi wajar kalau ada yang mempertanyakan "vaksin yang kemarin apa bisa ngefek?"

Banyak yang bilang, unutk kategori vaksin astra itu bisa ngefek. Nah tapi menurut saya pribadi sih misalkan si orang yang sudah vaksin astra lagi jalan ke Mall, lalu abis nongkrong di warung kopi Mall eh dia papasan dengan oang yang menjadi carier covid-19 varian delta plus. Jangan membayangkan kalau covid-19 versi lama ketika melihat ada mangsa, virus ini tidak bisa melompat ke tubuh inang baru. Lantaran si inang telah vaksinasi astra. Jangan bayangkan seperti, jangan. Udah jelas-jelas dibilang "setelah vaksin, masih ada kemungkinan covid-19 bisa mampir ke tubuh inang." Itu yang covid-19 varian lama, nah kalo yang baru gimana? otomatis berisiko tinggi kita menjadi inang covid-19 Delta Plus.

Varian Delta Plus ini merupakan turunan dari B.1.617.2, kayak plat kendaraan aja. hehehe. Varian yang mirip plat nomor kendaraan itu lebih sering disebut Delta, tanpa Plus dibelakangnya. Penemuan Varian Delta Plus ini katanya di India pada 2020 lalu.
Oke, usut punya usut varian  Delta bisa bermutasi menjadi Delta Plus ketika ia memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N.  Kemudian, kemunculannya ditakuti sebagai pemicu adanya arus tsunami covid-19 yang lebih besar. 

Banyak orang menilai bahwa Varian Delta Plus ini berasal dari India, pastinya setalah ditemukan kasus covid-19 pada 5 April 2021. Meskipun begitu, beberapa negara yang tercatat terdapat kasus penularan covid-19 varian Delta Plus mulai dari Inggris, AS, Kanada, Portugal, Polandia, Swiss, Rusia, Turki, Jepang, Nepal. 

Menanggapi lonjakan kasus penularan covid-19 varian Delta dan Delta Plus di India, Pemerintah disana menjelaskan bahwa vaksin tipe Covishield dan Covaxin efektif menangkal varian Delta. Namun untuk varian Delta Plus, pemerintah India akan memberikan info lebih lanjut. 

Sebenarnya seberapa berbahaya kah varian Delta Plus ini? Banyak orang menyampaikan kekhawatirannya soal penularan covid-19 varian baru ini. Lantaran di India pun terdapat lonjakan kasus yang lebih besar dibanding Indonesia. Spekulasi bahwa Delta Plus lebih menular dan lebih mematikan menjadi perbincangan di media saat ini. 

Khawatir terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah ditemukan Varian Delta Plus itu wajar. Karena memang, pertaruhan dari atmosfer covid-19 adalah nyawa.  Sebagaimana piramida kebutuhan Maslow, kita tidak akan beranjak ke kebutuahn yang lebih tinggi jika kebutuhan yang lebih rendah belum tuntas. Artinya, kebutuhan fisiologi yang masih terancam ini menjadikan kita jalan ditempat, dan tidak beranjak ke arah kebutuhan rasa aman. Bisa saja sih, kita barangkali sedang menuju posisi kebutuhan rasa aman. Mengingat berbagai upaya sudah dipikirkan dan dilakukan.

 Oke, saya ulangi lagi, sebenarnya seberapa berbahaya kah varian Delta Plus ini? Menurut Dr Gagandeep Kang, seorang ahli virus dan sekaligus menjadi wanita India pertama yang tergabung dalam anggota Royal Society of London, "belum ada data untuk mendukung varian (ini) dari klaim kekhawatiran." Menurut beliau sih begitu, seolah kita tidak boleh khawatir karena belum ditemukan data yang menunjukan varian Delta Plus ini lebih berbahaya dari varian Delta atau B.1.617.2.

Meskipun begitu, kita tak boleh merasa aman dari varian Delta Plus ini. Saya berharap jangan sampai ada yang bilang tidak khawatir sama sekali. Lebih saya harapkan lagi, tanpa berkata-kata, ternyata tindakannya sehari-hari menunjukan kalau varian Delta Plus ini ini berbahaya. 

Jangan sampai kita dikatain herd stupidity lagi, padahal kita kan gak stupid. Kita itu tahu kalau covid-19 berbahaya, hanya saja ada pikiran positif yang tertanam di kepala orang Indonesia yang memiliki limitasi pengetahuan ini. Dan ada rasa abai terhadap imbauan-imbauan pemerintah, bukan karena stupid, tapi memang abai lantaran pemerintah pun abai dengan aturan yang dibuatnya sendiri. 

Salam sehat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun