Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penderita Diabetes, Mulailah Perhatikan Dengkuran!

25 Juni 2012   17:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:32 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penderita diabetes sebaiknya mulai memperhatikan kesehatan tidurnya. Kondisi kurang tidur sudah diketahui berakibat langsung pada nafsu makan. Akibatnya keinginan untuk menikmati berbagai sajian karbohidrat jadi tak tertahankan.

Gangguan pada proses tidur jelas mempengaruhi kadar gula darah. Salah satu yang terpenting adalah sleep apnea. Sleep apnea yang ditandai dengan tidur mendengkur atau ngorok, sudah diakui berperan penting pada kontrol kadar gula darah. International Diabetes Federation, IDF, di bulan Juni 2008 sudah menyerukan pada praktisi kesehatan seluruh dunia agar juga memeriksakan kemungkinan penderita diabetes tipe 2 juga menderita sleep apnea. Karena dengan perawatan sleep apnea, kontrol gula darah terbukti jadi lebih mudah.

Ngorok

Suara dengkuran tak mempengaruhi kesehatan. Tetapi gangguan nafas di sela ngorok-lah yang berbahaya. Sleep apnea artinya henti nafas saat tidur, terjadi sebagai akibat menyempitnya saluran nafas saat tidur. Struktur saluran nafas yang memang sudah sempit jadi tersumbat karena dinding saluran yang melemas saat tidur.

Akibatnya, walau gerakan nafas tetap ada, tak udara yang dapat masuk ataupun keluar paru-paru. Karena sesak, refleks pertahanan tubuh akan membangunkan otak untuk kembali bernafas. Perlu diingat, kejadian ini akan berulang sepanjang malam, tanpa disadari penderita sleep apnea. Ia terbangun-bangun sepanjang malam tanpa terjaga. Di pagi hari ia pun bangun tak segar dan terus mengantuk di siang hari walau tidurnya telah cukup. Kondisi yang disebut sebagai hipersomnia atau kantuk berlebihan.

Ya sepertinya rasa kantuk berlebihan yang dialami penderita diabetes harus dievaluasi ulang. Bukannya tak mungkin disebabkan oleh sleep apnea.

Penelitan

Dua penelitian berbeda oleh Resnick dan Einhorn menyatakan bahwa sleep apnea diderita oleh 60%-70% penderita diabetes tipe 2. Diduga penurunan berulang kadar oksigen darah serta episode bangun singkat yang menyebabkan gangguan pada sensitifitas insulin dan toleransi terhadap glukosa.

Para ahli menekankan pemeriksaan awal sleep apnea pada penderita diabetes juga tak sulit. Dalam praktek sehari-hari pertanyaan sederhana seperti "Apakah Anda mendengkur?" atau "Apakah Anda mudah mengantuk?" seharusnya sudah memicu kecurigaan dokter pada sleep apnea.

Neuropati Diabetes

Penelitian terbaru memberikan pencerahan pada salah satu komplikasi diabetes, yaitu neuropati diabetes. Sekelompok ahli dari Birmingham mencoba untuk melihat hubungan antara neropati diabetes dan ngorok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun