Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Efektivitas Persemaian Permanen

25 September 2020   21:30 Diperbarui: 25 September 2020   21:46 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari angka-angka luas areal tanaman pohon tahun 2019 dan ditambah lagi dengan kegiatan penanaman tahun 2020, belum mampu dan dapat menjawab tantangan Rehabilitasi DAS kedepan, karena luas tanaman yang disebutkan tidak secara otomatis dapat menguruangi angka 14,3 juta ha lahan kritis yang ada.

Angka tersebut dapat dihitung dan dikalkulasi minimal tanaman telah berusia 10-15 tahun kemudian dihitung sejak mulai ditanam. Berapa keberhasilan luas tanaman pohon yang masih hidup dan bertahan dialam bebas, karena sesungguhnya proses pemeliharaan dan penyulaman tanaman hanya dilakukan pada tahun kedua dan ketiga saja. Tanaman umur empat tahun dan umur selanjutnya, hidupnya diserahkan penuh kepada alam. Siapa yang menjamin hidup ?.

Tujuan Pembuatan Persemaian 

Dari awalnya persemaian permanen dibangun dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan bibit yang berkualitas bagi kegiatan rehabilitasi DAS disuatu wilayah provinsi. Persemaian permanen yang dulu juga dikenal sebagai dengan persemaian modern digagas pada era tahun 90'an, dengan menerapkan dan menggunakan teknologi persemaian yang sangat modern (full tehnology).

Ciri-ciri persemaian modern yang melekat antara lain adalah adanya sumur dalam sebagai penyedia air yang tidak pernah kering pada musim kemarau, teknologi penyemprot air otomatis melalui sprinkle yang berputar, adanya jaring/net pengatur cahaya matahari dengan intesitas yang berbeda beda.

Media tumbuh bibit bukan dari polybag, tetapi dari kotak-kotak plastik yang bisa dilepas bibit dan akarnya bila sudah waktunya dipindah kelapangan (ditanam), sehingga berat bibit menjadi sangat ringan (biasanya dengan media khusus seperti ampas tebu dan sejenisnya dengan tambahan zat dan pupuk khusus dalam media tersebut.

Produksi bibit dari persemaian modern ini diharapkan dapat menghasilakn 10 juta bibit/tahun. Oleh karena itu, persemaian modern ini membutuhkan lahan satu hamparan yang cukup luas, minimal lima ha dalam satu lokasi.

Pengalaman penulis dalam mendampingi ahli persemaian modern dari Finlandia di provinsi Gorontalo tahun 1987 (sebagai pegawai kantor Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah DAS Bone Bolango), memperjelas kriteria dan cara penetapan lokasi persemaian modern. 

Karena produksi bibit tanaman dapat diproduksi sepanjang tahun tanpa mengenal musim, maka syarat utama lokasi persemaian harus dekat sungai yang tidak pernah kering pada musim kemarau, tidak jauh dari (maksimal 500 meter) jalan raya (aspal)  provinsi/kabupaten.

Lahannya kompak dan tidak menyewa (bisa dibeli), bibit dapat diangkut kendaraan roda empat (truk) dalam jumlah yang besar dengan jarak tidak lebih dari  5-10 km kelokasi penamanan, agar bibit tidak mudah stress.

Persyaratan yang begitu berat dan ketat ini, tidak semua daerah dapat memenuhinya. Disamping itu, bila aspek teknispun dapat dipenuhi, dari aspek pembiayaan sudah barangtentu akan membengkak menjadi besar dan tidak akan terjangkau oleh kemampuan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun