Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

MPLS Ramah, Hati Sumringah, Masa Depan Cerah

10 Juli 2025   14:48 Diperbarui: 10 Juli 2025   14:48 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kegiatan MPLS Ramah yang Menyenangkan - Sumber : kompas.com

"Perlu dikawal bersama bahwa sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar." 

Menjelang hari pertama masuk sekolah, bagi murid yang naik ke jenjang selanjutnya misalnya dari SD ke SMP atau SMP ke SMA, tentu akan merasakan sesuatu yang berbeda. Bersiap akan berjumpa dengan teman-teman baru dan lingkungan baru kadang juga selalu berhasil bikin deg-degan. Perasaan menjadi campur aduk, senang bisa melanjutkan studi di jenjang yang lebih tinggi, khawatir bagaiman teman-teman baru atau kakak kelas baru nantinya dalam bergaul. Harapannya tentu menginginkan lingkungan yang nyaman sehingga dalam menjalani proses belajar di sekolah baru terasa berkesan dan menyenangkan.

Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan, Momen Penting Membangun Kesan Pertama bagi Murid Baru

Hari pertama masuk sekolah menjadi momen penting, apalagi bagi murid baru pada jenjang yang lebih tinggi. Rasa penasaran jelas begitu membuncah sehingga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana nanti di sekolah yang baru. Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) menjadi kegiatan pertama yang harus diikuti dan menjadi sangat penting bagi murid baru. Sekolah bertanggungjawab penuh dalam kegiatan MPLS ini. Satu hal yang menjadi perhatian adalah tentang bagaimana menyambut murid baru dengan hangat dan menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar yang penuh dengan kenyamanan, saling menghargai perbedaan, dan tak kalah penting adalah memanusiakan manusia sehingga belajar akan lebih bermakna. Ketika hal ini mampu diciptakan maka kesan positif akan terbangun pada momen jumpa pertama dan akan menjadi pemantik motivasi intrinsik murid dalam menjalani hari-harinya, dalam proses belajarnya di sekolah.

MPLS Ramah, Hati Sumringah, Masa Depan Semakin Cerah

Mulai tahun ajaran baru 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan kebijakan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah, yang selanjutnya disebut dengan MPLS Ramah. Nah, MPLS Ramah ini bukan hanya sekedar tajuk atau mungkin slogan semata, namun ini menjadi kebijakan nyata dari pemerintah untuk sebuah terobosan baru dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Dalam MPLS sudah tidak boleh diisi dengan kegiatan-kegiatan yang tidak releva dan cenderung mengarah kepada perundungan terhadap murid baru. Semua pihak terkait, bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya MPLS Ramah yang bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat karakter serta profil lulusan (Keimanan dan Ketakwaan, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, dan Komunikasi) melalui pengenalan warga, kurikulum, dan lingkungan sekolah.

"Penguatan nilai-nilai dalam MPLS Ramah diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan positif dan edukatif yang memuliakan murid, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai karakter melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan."

Sekolah dan pihak-pihak terkait saling berkolaborasi untuk pelaksanaan MPLS Ramah ini. Sudah sepatutnya sekolah menjadi tempat yang nyaman dan jauh dari hal-hal negatif seperti perundungan. Banyak kisah tentang kegiatan pengenalan sekolah pada masa silam yang jauh dari kata mendidik, seperti keharusan menggunakan atribut-atribut yang tidak relevan, sudah seharusnya tidak boleh terulang lagi. Untuk meredam potensi hal-hal negatif yang memungkinkan terjadi di lingkungan sekolah, maka secara rinci kegiatan MPLS Ramah diatur dalam sebuah panduan yang dirilis langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan diisi dengan kegiatan-kegiatan positif seperti pengenalan kultur sekolah dengan pendekatan edukatif, pembiasaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria, pencegahan judi online dan NAPZA serta menumbuhkan keadaban digital dan budaya hidup sehat, penguatan karakter dengan kegiatan kepanduan dan ekstrakurikuler, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan, menyediakan ruang perjumpaan dan inklusivitas, dan mengenalkan lingkungan satuan pendidikan dan di sekitar satuan pendidikan.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini merupakan angin segar bagi masyarakat, utamanya murid dan juga orang tua atau wali murid. Pemerintah turun tangan dan ketat dalam melakukan pengawasan terkait bagaimana mewujudkan sekolah ramah anak. Ketika kenyamanan di sekolah tercipta maka akan menunjang kegembiraan dalam belajar, kebermaknaan dalam belajar, dan memberikan pengalaman belajar yang berkesan di hati. Hal-hal ini akan mewujudkan well being (kualitas hidup baik secara fisik maupun mental) murid dan menunjang murid dalam mencapai apa yang telah menjadi cita-citanya di masa yang akan datang. (prp)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun