Ketika khalayak selalu menyerukan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya, tentu semua mengiyakan pernyataan ini. Bukan hanya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki namun juga keragaman kebudayaan menjadi salah satu bukti nyata bahwa pernyataan itu tak terbantahkan. Begitu meyakini, tidak hanya tiap provinsi memiliki kebudayaan khas, lebih detil lagi, setiap kabupaten ataupun kota dari ujung barat hingga timur, dari utara hingga selatan Inddonesia memiliki produk kebudayaan yang patut untuk diangkat, dikenal, dan dilestarikan. Kebudayaan adalah hal penting dalam upaya pembentukkan karakter bangsa, identitas bangsa, dan bahkan sangat berperan dalam pembangunan perekonomian. Bagaimana khalayak dapat mengenal suatu kebudayaan jika tidak ada ruang untuk ekspresi budaya itu sendiri? Sebab itu perlu langkah strategis dalam upaya pelestarian budaya yang ada.
Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya
Seringkali menemukan bangunan cagar budaya yang terbengkalai, tak terawat, penuh semak belukar, dan bahkan rusak. Sangat prihatin ketika melihat hal-hal seperti ini di sekeliling kita. Bangun cagar budaya itu jelas memiliki rekaman sejarah yang patut diangkat dan berpotensi untuk dimanfaatkan kembali. Pihak-pihak terkait rasanya perlu merespon keprihatinan ini. Bangunan atau bahkan mungkin sebuah kawasan yang merupakan warisan sejarah yang terbengkalai sebenarnya menjadi sebuah potensi besar bagi pemerintah setempat. Memperbaiki sesuai dengan aturan perundang-undangan terkait cagar budaya yang berlaku, melakukan transformasi pemanfaatn untuk ruang publik, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tempat ekspresi kebudayaan lokal yang ada. Ketika langkah ini dapat dilakukan, maka akan tercipta sebuah ekosistem kebudayaan, media pendidikan, dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan sektor perekonomian.
Media Edukasi, Langkah Konservatif
 "Langkah pelestarian budaya adalah memberikan ruang untuk mengenal, mencari tahu, mempelajari secara mendalam, atau bahkan terlibat langsung di dalamnya."
Keprihatinan terkait bangunan cagar budaya yang tak tersentuh sehingga menjadi terbengkalai, ketika mendapatkan respon cepat dan tepat oleh pihak terkait, pemerintah setempat misalnya, sebenarnya akan menjadi sebuah keuntungan bagi pemerintah itu sendiri. Festival kebudayaan sebagai media ekspresi produk-produk kebudayaan seperti seni tari, seni musik, bahasa, atau bahkan kuliner tradisional khas dapat diselenggarakan dengan apik di tempat-tempat itu. Kegiatan festival kebudayaan yang rutin diselenggarakan di sebuah tempat atau kawasan cagar budaya yang menjadi ikon suatu daerah akan menjadi media edukasi bagi masyarakat. Bagaimana masyarakat, mengenal, mempelajari, mencintai, atau bahkan terlibat langsung di dalamnya adalah wujud nyata langkah konservatif pelestarian budaya itu sendiri. Optimalisasi peran media sosial juga dapat digunakan sebagai langkah untuk mengangkat kebudayaan khas ke permukaan dan mengenalkannya ke seluruh penjuru dunia.
Transformasi bangunan ataupun kawasan cagar budaya sebagai ruang publik untuk ekspresi budaya akan sangat efektif dalam upaya pelestarian budaya. Ketika ada sebuah ruang bagi masyarakat untuk belajar, mencari tahu, mencintai, atau bahkan terlibat langsung, maka tak perlu khawatir terkikis. Langkah transformasi bangunan cagar budaya sebagai ruang publik untuk kegiatan edukatif akan menarik perhatian masyarakat untuk belajar dan dengan bangga mengenalkan produk-produk kebudayaan khas yang dimiliki oleh suatu daerah. Jeli melihat potensi kebudayaan yang dimiliki akan memberikan efek positif dalam upaya pembangunan manusia itu sendiri, melalui kebudayaan ada sebuah pendidikan karakter, menjaga identitas bangsa, dan bahkan meningkatkan perekonomian, sehingga masyarakat dapat semakin sejahtera. (prp)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI