Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Laku Kembara Ilmu Guru Penggerak #7 : Mengenal Pendekatan Coaching untuk Supervisi Akademik

27 Agustus 2023   11:25 Diperbarui: 27 Agustus 2023   11:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Pelakasanaan Coaching?

Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan coaching untuk supervisi akademik. Tahap pertama yakni pra observasi, dimana coach dan coachee melakukan dialog untuk membangun kemitraan yang setara dan bersama-sama menentukan tujuan dari coaching itu sendiri. 

Lalu tahap selanjutnya adalah tahap observasi dimana coach melakukan pengamatan saat coachee melakukan pembelajaran di kelasnya. Kemudian di tahap terakhir, yakni tahap pasca observasi. 

Pada tahapan ini coach dan coachee kembali berdialog terkait dengan apa saja yang terjadi dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Coach mengajukan berbagai macam pertanyaan untuk menuntun coachee menganalisis, menemukan solusi, dan melakukan rencana aksi untuk perbaikan ke depannya. Pada prinsipnya, tahapan ini bersifat reflektif. 

Dalam pelaksanaan coaching, ada alur yang menjadi pedoman bagi seorang coach dalam menuntun coachee. Adalah alur TIRTA. Apa yang dimaksud dengan alur tirta? TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab), dalam pelaksanaan coaching, coach diharapkan mampu mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan alur TIRTA. 

Mulai dari menentukan tujuan, mengidentifikasi permasalahan, menentukan rencana aksi, hingga menuntun coachee untuk dapat berkomitmen melakukan rencana aksinya dengan penuh tanggung jawab.


Sudah bukan saatnya lagi ketika dalam proses supervisi akademik harus terjebak dalam rasa takut dan khawatir yang membuat tidak nyaman sehingga menghambat untuk berkembang. 

Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kreativitas, dan inovasi, sebab itulah kemitraan yang setara dapat dibangun sehingga membuat suasana semakin nyaman. Berangkat dari rasa nyaman, maka semangat untuk melakukan perbaikan, menemukan potensi, dan solusi akan lebih optimal. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun