Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mulai dari Tahu Aci Tegal hingga Pecel Gambringan: Wajah Kereta Api Dulu dan Kini

16 Oktober 2022   20:14 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:26 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Menjadi Moda Tranposrtasi Andalan dengan Pelayanan Prima yang Ditawarkan - Sumber : kompas.com

Naik kereta api tut...tut...tut...

Siapa hendak turut

Ke Bandung Surabaya

Bolehlah naik dengan percuma

Ayo Kawanku lekas naik


Keretaku tak berhenti lama

Penggalan lirik lagu anak-anak yang seringkali dinyanyikan oleh seorang ayah atau ibu bersama anaknya ketika bepergian menggunakan moda transportasi kereta api. 

Ada sebuah keasyikan tersendiri ketika memutuskan melakukan perjalanan menggunakan kereta api. Pemandangan indah yang ditawarkan selama perjalanan menjadi penawar penat mujarab ketika melakukan perjalanan yang cukup panjang. 

Kereta api saat ini menjadi salah satu moda transportasi andalan untuk bepergian. Kebersihan, kenyamanan, dan ketepatan waktu tempuh menjadi nilai plus moda trasnportasi kereta api kini. 

Namun dibalik kualitas pelayanan apik saat ini, rasanya bolehlah sedikit mengenang bagaimana wajah kereta api dahulu, setidaknya untuk cerita anak cucu. 

"Banyak hal yang mampu membuat rindu ketika berkereta api ria, mulai dari pengamen dengan suara keren hingga mencicipi ragam kuliner di atas gerbong kereta api."

Merindukan Aksi Memukai Pengamen-Pengamen Keren

"Satu grup pengamen seringkali berpindah dari gerbong ke gerbong kereta. Mereka menampilkan performa memukau dalam bermusik. Sungguh berkesan melihatnya."

Kala itu seringkali menemukan satu grup pengamen di atas gerbong KRL. Lengkap dengan alat musik bak pemusik profesional. Mereka benar-benar mampu membuat para penumpang di dalam gerbong berdecak kagum dengan penampilannya. 

Gitar, bass, drum, hingga biola mereka mainkan dengan sangat sempurna. Suara khas sang vokalis pun mampu menghipnotis para penumpang sehingga terhanyut dalam sebuah harmoni yang indah. Mereka membawakan lagu-lagu band papan atas, sebut saja Slank, Ungu, hingga ST 12. 

Begitulah wajah kereta api dulu dengan pengamen keren di atas gerbong yang mampu membuat rindu. Saat ini, tak ada lagi pengamen yang masuk ke dalam gerbong kereta.

Mengenal Ragam Kuliner Khas Suatu Daerah

"Sengaja naik kereta api, karena penasaran dengan kuliner khas di setiap stasiun yang disinggahi. Walau berhenti sejenak, menjadi sebuah keharusan rasanya untuk mencicipi kuliner khas yang ada."

Mulai dari Tahu Aci khas Tegal hingga Pecel Gambringan, kuliner khas yang melegenda bagi para pelaku perjalanan dengan moda transportasi kereta api kala itu. 

Dahulu, pedagang asongan seringkali menjajakan dagangannya di atas gerbong kereta api. Mulai dari rokok, permen, air mineral, hingga kuliner khas. 

Contohnya saja ketika kereta api berhenti di Stasiun Tegal, sudah pasti para penumpang akan menantikan hadirnya pedagang Tahu Aci khas Tegal. 

Rasa gurih yang khas selalu menjadi alasan rindu untuk kembali menikmatinya. Cerita tentang Tahu Aci di atas gerbong kereta melegenda sudah rasanya sehingga banyak orang yang penasaran dan ketika kereta yang dinaiki berhenti di Stasiun Tegal, mereka pun tak sabar untuk mencicipinya. 

Membawa Lembaran Kertas Koran di Setiap Perjalanan

"Dahulu, seringkali didapati tiket tanpa nomor tempat duduk. Artinya, bersiaplah duduk atau tidur lesehan di lantai gerbong kereta api."

Sekarang, berkereta api tak perlu takut tidak dapat tempat duduk. Pemesanan tiket serba online memudahkan para calon penumpang untuk menentukan sendiri tempat duduknya. 

Kalau dulu? Wah, sepertinya selalu saja bersiap membawa lembaran kertas koran untuk alas duduk atau tidur saat di kereta. Biasanya hal ini terjadi di kereta kelas bisnis dan ekonomi. 

Tiga hal di atas selalu berhasil menggiring untuk kembali mengenang begitu asyiknya berkereta api pada masa itu. Berkereta api bukan hanya sekedar mengantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya, namun juga tentang bagaimana bercengkrama dengan sebuah keadaan dengan kekhasan tersendiri. 

Tentang interaksi dengan penumpang lainnya, berdesak-desakkan, hingga menikmati ragam kuliner khas nusantara. Begitulah kiranya gambaran wajah kereta api dahulu. 

Saat ini PT KAI terus berbenah dalam memebrikan kualitas pelayanan prima. Tak ada lagi gerbong yang kotor, tempat duduk yang nyaman, pemesanan tiket yang mudah, petugas-petugas dengan integritas tinggi, stasiun yang nyaman, tak ada lagi jam keberangkatan atau kedatangan kereta api yang molor. Kereta api saat ini semakin menjadi andalan dalam melakukan perjalanan. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun