Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketika Khatib Membacakan Al-Baqarah 183

28 April 2021   10:08 Diperbarui: 28 April 2021   10:16 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingat Al-Baqarah ayat 183, Bahwasaanya Puasa untuk Mencapai Ketakwaan - Sumber: kompas.tv

"Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" - Q.S. Al Baqarah : 183

Ketika pada suatu sholat Jum'at dimana khatib membacakan Q.S. Al Baqarah ayat 183, saat itu pula hati benar-benar bergembira. Ayat Al Qur'an yang disampaikan itu seakan sebagai pertanda bahwasannya Ramadhan akan segera tiba. Bagaikan sebuah notifikasi bahwasannya untuk segera bersiap-siap menyambut hadirnya Bulan Suci Ramadhan, bulan penuh ampunan dan keberkahan. Menyiapkan segala sesuatunya terkait fisik dan spiritual untuk dapat menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah khas Bulan Ramadhan lainnya. Hati terasa bungah dan penuh syukur, bagaimana tidak? Hadirnya Bulan Ramadhan sungguh sangat dinantikan dan selalu saja berdo'a agar dapat dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadhan sebagai momentum tepat untuk memperbaiki diri menuju ketakwaan sejati. 

Ketika Khatib membacakan Q.S. Al Baqarah ayat 183, benar-benar mampu menggetarkan hati. Mengapa? Karena Allah seakan-akan memberikan kesempatan kepada kita untuk bertaubat, memperbaiki diri, dan meleburkan dosa-dosa melalui momen Ramadhan. Itu yang terkadang membuat malu dihadapan Allah. Begitu banyak dosa yang telah diperbuat, namun Allah senantiasa mengasihi dan menyanyai makhlukNya. Kehadiran ayat ini sungguh bagaikan oase di padang gurun, memberikan kesejukan dan harapan. Senyum merekah menyambut bulan suci penuh berkah. Semangat meninggi untuk bertaubat dan memperbaiki diri sehingga dapat meningkatkan kadar ketakwaan dan keimanan.

Berpuasa Memantik Kadar Ketakwaan

Dalam Q.S Al Baqarah ayat 183 jelas tersurat bahwasannya umat Islam yang beriman diwajibkan untuk berpuasa agar bertakwa. Meresapi makna dari ayat ini rasanya memang perlu iman dalam menjalankan ibadah puasa. Keimanan itu yang akan menggerakkan kita dengan yakin bahwasannya puasa adalah medium untuk menjadikan kita sebagai manusia untuk dapat mencapai derajat ketakwaan. Bak kawah candradimuka, momentum berpuasa di Bulan Ramadhan yang harus dilalui sebulan lamanya menjadi momen penempaan diri. Menjalani hidup prihatin dengan menahan lapar dan dahaga sudahlah pasti. Sebenarnya lebih dari hanya sekedar menahan lapar dan dahaga saja, namun juga menahan diri dari hawa nafsu dan perbuatan tercela hingga nantinya dapat terbiasa berbuat baik dan istiqomah dalam beribadah meski ramadhan usai. Di situlah harapan peningkatan ketakwaan melalui momentum ibadah di Bulan Ramadhan.

Bak Metamorfosis 

Beribadah di Bulan Suci Ramadhan yang mana tidak hanya ibadah puasa, namun juga ibadah-ibadah lainnya seperti qiyamul lail dan tadarus Al-Qur'an bisa juga diibaratkan seperti fase metamorfosa. Perubahan menuju ke kebaikan yang perlu diperjuangkan dan diikhtiarkan dengan laku prihatin. Harapan menjadi laiknya kupu-kupu dengan keindahannya itu sangatlah jelas namun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan ekstra tidak hanya terkait spiritual namun juga kondisi fisik yang prima. Apabila mampu melewati fase metamorfosis mulai dari ulat yang menjadi kepompong hingga menjadi kupu-kupu yang indah, maka hal ini adalah sebuah pertanda bahwasanya harapan meningkatnya ketakwaan menjadi nyata. Namun tidak boleh merasa jumawa hingga muncul rasa takabur dalam diri yang menghancurkan dan merusak semua amal ibadah. Ikhtiar menuju kebaikan harus dilakukan, namun semua kembali kepada Allah SWT sebagai hakim. Wallahu a'lam bissahwab.

Ayat yang Paling Melekat di Bulan Ramadhan 

Khatib selalu saja mengingatkan tentang keutamaan puasa bagi orang-orang yang beriman untuk mencapai derajat ketakwaan yang lebih baik. Hal ini sangat sering disampaikan sehingga sangat lekat dalam memori dan harapannya dapat terpatri di dalam hati dengan penuh iman. Q.S. Al Baqarah ayat 183 menjada pondasi utama dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Pengingat nyata bahwasannya puasa bukan untuk riya', takabur, dan hal negatif lainnya. Puasa yang dilakukan semata-mata hanya karena mengharap ridho Allah agar menjadi manusia yang bertakwa. Mulai dari menjelang datangnya Bulan Ramadhan, saat sholat fardhu berjamaah, saat sholat tarawih, dan juga ketika kajian, penceramah selalu menyinggung bab ini sehingga hal yang diingat ketika ramadhan akan tiba adalah ayat ini. Lekat dalam ingatan hingga menjadi prinsip hidup yang harus diamalkan. 

Q.S. Al-Baqarah ayat 183 menjadi pondasi dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Sebagai pengingat bahwasannya puasa tidak hanya perkara menahan lapar dan dahaga namun juga tentang bagaimana mengontrol diri dari godaan hawa nafsu dan juga senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi kemunkaran. Puasa sebagai medium menempa diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan meningkatkan kadar keimanan serta ketakwaan. Maka sebab itu jangan sedikitpun membiarkan rasa takabur dan riya' hadir di dalam hati yang nantinya akan merusak nilai ibadah yang telah kita lalui. Selepas ramadhan pun harapannya adalah ibadah dan kebaikan yang dilakukan di Bulan Ramadhan tetap istiqomah diteruskan dan ditingkatkan. Semoga momentum Ramadhan menjadikan kita manusia yang lebih bertakwa dan bermanfaat bagi makhluk Allah lainnya. Wallahu 'alam bisshawab. (prp)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun