Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Mas, Saya Sudah 60 Tahun tapi Masih Kuat Lari 11K!"

4 Januari 2021   11:44 Diperbarui: 4 Januari 2021   12:39 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapat Terus Aktif dan Produktif Menjadi Impian Saat Menginjak Usia Senja dan Olahraga Adalah Solusinya - Sumber : regional.kompas.com

Masih teringat kenangan ini dimana untuk kedua kalinya saya mengikuti event lari. Pada saat itu saya mengikuti event lari 11K yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan tajuk 11K Solo Open UNS, kalau tidak salah pada tahun 2018. Event tersebut merupakan event kedua yang saya ikuti di tahun 2018 setelah di awal tahun 2018 saya mengikuti event Run Against Cancer di Semarang. 

Pada saat itu memang sedang booming olahraga lari. Sungguh mengasyikkan dapat berlari bersama bersama teman-teman dan komunitas. Berjumpa banyak orang dengan beragam usia, tua muda menjadi satu berlari dengan penuh kegembiraan dan mengalahkan diri sendiri. 

Beragam motivasi pula mengapa mengikuti lomba lari, ada yang mengejar prestasi, ada yang ingin berolahraga sembari berekreasi, ada yang menjalin relasi, dan sebagainya. Riuh ramai bertemu dengan banyak runner dari banyak daerah bahkan mancanegara. 

Di awal tahun dan merupakan event pertama yang saya ikuti saya mencoba untuk ikut event lari dengan jarak 5K. Pada saat itu sungguh berat karena tidak pernah latihan dan kondisi fisik sangat tidak mumpuni, namun 5K dapat terselesaikan dengan penuh perjuangan. Kombinasi jalan dan lari yang penting sampai garis finish. 

Saat melewati garis finish rasanya seperti juara dunia full marathon. Setidaknya ada kepuasan tersendiri mampu mengalahkan diri sendiri dan tidak berhenti menyerah di tengah jalan.

Setelah mengikuti Run Against Cancer 2018, saya jadi ketagihan untuk kembali berolahraga secara teratur dan mengikuti event-event lari ke depannya. Mulai kembali berlatih secara mandiri, namun nafsu menggebu menyebabkan tak tahu diri dan akhirnya memaksakan diri. Buktinya adalah, belum genap satu bulan setelah event Run Against Cancer 2018 di Bulan Maret langsung berlari kembali dengan jarak yang lebih jauh yaitu 11K di event 11k Solo Open UNS.

Berangkat dengan modal semangat namun tak sadar dan tak tahu diri mengingat latihan yang tidak terprogram dan tanpa pengawasan pelatih. Sampai di Solo, tepatnya sekitar kilometer ke 8 sudah mulai terasa ada yang tidak beres di kaki tepatnya di kedua tumit. Semakin berlari semakin sakit higgar rasanya ingin berhenti dan menyerah. Namun karena dorongan teman, saya pun mengurungkan niat itu. Saya berusaha untuk terus melaju dan menahan rasa sakit sembari berkata dalam hati, "Ayo bisa! Dikit lagi! Selesaikan apa yang sudah kamu mulai !" 

Pada akhirnya saya mampu melewati garis finish dan menerima medali finisher dengan bangga. Penuh kegembiraan ternyata mampu menyelesaikan race yang sangat berat bagi saya. Setelah melewati gari finish dan menerima medali saya merasakan sakit yang sejadi-jadinya pada kedua tumit saya hingga tak mampu berdiri kembali. 

Ya benar, cedera Plantar Fascitis ! Menderita sekali rasanya, untuk berdiri pun tak mampu apalagi berjalan, hanya bisa menahan sakit sembari mengompres dengan es untuk mengusir rasa sakit itu. Itulah akibat latihan yang tidak terprogram dengan baik, teknik berlalri yang salah, dan terlalu memaksakan diri, saya sadari penuh kesalahan itu.

Nah, saat sedang sakit-sakitnya saya kebelet untuk buang air kecil. Sudah saya katakan bahwa untuk berdiri saja tak mampu apalagi berjalan, namun keinginan untuk buang air kecil tak tertahankan. Baiklah saya mencoba bangkit dan perlahan berjalan meski sakit sekali rasanya, pelan-pelan melangkah menuju kamar mandi dengan berpegangan pada tembok. Akhirnya sampailah di kamar mandi dan berhasil melepaskan hasrat yang tak tertahankan sembari menahan sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun