Mohon tunggu...
Frida Pramadipta
Frida Pramadipta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Dengan menulis bisa membuka cakrawala berpikir😊

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ande-Ande Lumut

24 November 2020   11:25 Diperbarui: 24 November 2020   11:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentu saja kami cantik dengan gaun dan perhiasan mahal ini." Ujar Kleting Abang menyombongkan diri.

"Hei Kleting Kuning! Apakah kamu ingin mengikuti sayembara juga?" tanya Kleting Ijo.

"Haduh, kalian ini aneh-aneh saja. Kleting Kuning tidak memiliki gaun indah untuk dipakai. Mana mungkin ia berangkat dengan pakaian kumal seperti ini!" sahut Kleting Biru mencela.

"Kalian semua benar anak-anakku. Kleting Kuning tidak pantas mengikuti sayembara ini. Banyak pekerjaan rumah menanti untuk diselesaikan, bukan begitu Kleting Kuning?" Ujar Ibu angkatnya mengintimidasi.Kleting Kuning hanya menunduk tidak berani menjawab apapun atas pertanyaan Ibu angkatnya tersebut.

Akhirnya, berangkatlah mereka menuju ke Desa Dadapan untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh Pangeran Ande-Ande Lumut. Kleting Kuning diam-diam ternyata mengikuti langkah mereka dari belakang. Entah kenapa, hatinya sangat resah eperti ada yang menggerakan untuk turut serta menuju ke rumah Ande-Ande Lumut. Ia meninggalkan pekerjaan rumahnya yang belum selesai.

Perjalanan ketiga saudaranya beserta Ibunda angkatnya  ternyata berhenti di sebuah sungai yang sangat lebar dan derasairnya, sungai yang dikenal dengan nama sungai Bengawan Solo be. Tidak ada jembatan penyeberangan di tempat itu. Padahal Desa Dadapan berada di seberang sungai tersebut.

Dalam kebingungan, tiba-tiba dari dalam sungai muncullah seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang yang menawarkan diri untuk menyeberangkan ketiganya.

"Tapi ada syaratnya jika kalian mau aku antar ke seberang sana,"ujar Yuyu Kangkang.

"Apa syaratnya? Apakah kamu menginginkan perhiasan yang kami pakai?,"tanya Kleting Abang.

"Aku tidak butuh barang apapun dari kalian. Aku hanya ingin mencium pipi kalian jika sudah mengantar kalian ke seberang sungai,"jawab Yuyu Kangkang.

Meskipun jijik, ketiga gadis cantik itupun akhirnya setuju dengan syarat yang diminta Yuyu Kangkang. Apalagi mereka tidak punya pilihan lain. Dengan menaiki punggung kepiting raksasa penjaga sungai tersebut, satu persatu diantar ke seberang sungai. Semua dilakukan semata untuk bertemu Pangeran Ande Ande Lumut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun