Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

80 Tahun Hiroshima: Bayang-bayang Nuklir di Dunia Modern

7 Agustus 2025   08:38 Diperbarui: 7 Agustus 2025   10:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan 80 tahun tragedi Hiroshima (Sumber/Kredit Foto: France24)

Selama beberapa hari terakhir saya membaca di berbagai media massa bahwa Jepang akan memperingati tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang menandai 80 (delapan puluh) tahun berakhirnya Perang Dunia II di Kawasan Asia Pasifik. Dan saya ingin menulisnya dalam satu artikel/opini analitis historis mengenai hal tersebut dan berbagi artikel tersebut dengan para pembaca Kompasiana yang budiman.

Delapan puluh tahun lalu, pada tanggal 6 Agustus 1945, langit Hiroshima di Jepang berubah menjadi cahaya menyilaukan yang mematikan. Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama (Little Boy) yang digunakan dalam perang, dengan tujuan mengakhiri Perang Dunia II di Asia Pasifik. Ledakan itu menewaskan lebih dari 70.000 orang seketika, dan puluhan ribu lainnya meninggal dalam bulan-bulan berikutnya akibat luka bakar dan radiasi.

Little Boy (Sumber/Kredit Foto: University of Texas at Austin)
Little Boy (Sumber/Kredit Foto: University of Texas at Austin)

Kejadian ini menjadi tonggak sejarah kelam yang mengubah selamanya cara dunia memandang perang dan teknologi militer. Kemarin, tanggal 6 Agustus 2025, peringatan itu terjadi di tengah meningkatnya retorika nuklir di antara negara-negara pemilik senjata nuklir. Dari ketegangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan Rusia, termasuk ancaman Amerika Serikat terhadap Rusia dengan menempatkan dua kapal selam nuklir di wilayah yang tepat (appropriate locations), perseteruan Amerika Serikat dengan China, hingga ancaman nuklir Korea Utara dan Iran, bayang-bayang Hiroshima terasa relevan kembali. Pertanyaannya, apakah dunia telah belajar dari tragedi itu, atau justru sedang melangkah menuju jurang yang sama dengan teknologi modern yang jauh lebih mematikan.

Baca juga: Akankah Perang Nuklir Antara Rusia dan Amerika Serikat Terjadi?

Baca juga: Bunker-Buster Bomb vs Iran: Eskalasi Konflik Nuklir

Baca juga: Film Kandahar: Fiksi atau Peringatan Nuklir?

Hiroshima dalam Latar Perang Dunia II

Pada musim panas tahun 1945, Jepang berada di ambang kekalahan. Sekutu telah merebut banyak wilayah yang sebelumnya dikuasai Tokyo, dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang praktis lumpuh. Namun, perlawanan sengit Jepang di Iwo Jima dan Okinawa, disertai fanatisme militer yang menolak menyerah tanpa syarat, membuat Amerika Serikat khawatir akan korban besar jika melakukan invasi langsung ke daratan Jepang. Dalam konteks inilah Presiden Harry S. Truman memutuskan menggunakan senjata baru hasil Proyek Manhattan, bom atom, untuk memaksa Jepang menyerah.

Ledakan bom atom Little Boy di Hiroshima (Sumber/Kredit Foto: eos.org)
Ledakan bom atom Little Boy di Hiroshima (Sumber/Kredit Foto: eos.org)
Pada pagi 6 Agustus 1945, pesawat pembom B-29 Enola Gay menjatuhkan bom "Little Boy" di Hiroshima. Bom uranium-235 itu meledak sekitar 600 meter di atas pusat kota dengan kekuatan setara sekitar 15 kiloton TNT. Sekitar 70% bangunan hancur total, dan api berkobar selama berhari-hari. Tiga hari kemudian, bom plutonium "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki. Enam hari setelahnya, Jepang menyerah tanpa syarat, mengakhiri Perang Dunia II di Kawasan Asia Pasifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun