Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trump vs Uni Eropa: Perang Dagang Baru

25 Mei 2025   11:47 Diperbarui: 25 Mei 2025   11:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Trump dan Tarif 50% atas Produk Impor dari Uni Eropa (Sumber/Kredit Foto: Bloomberg Television)

Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media massa, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat gebrakan baru yang sensasional dengan mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 50% atas semua impor dari Uni Eropa, efektif mulai tanggal 1 Juni 2025. Langkah ini mencakup berbagai produk, termasuk kendaraan, mesin, obat-obatan, dan barang konsumsi.

Tarif ini didasarkan pada prinsip *country of origin*, artinya berlaku untuk barang yang berasal dari negara-negara Uni Eropa, terlepas dari apakah barang tersebut transit melalui negara ketiga atau tidak.

Alasan dan Konsepsi Berpikir di Balik Kebijakan

Presiden Trump menyatakan bahwa langkah ini diambil karena frustrasi atas negosiasi perdagangan yang mandek dengan Uni Eropa dan klaim defisit perdagangan sebesar $235,6 miliar pada tahun 2024. Ia menuduh Uni Eropa menerapkan hambatan perdagangan yang tidak adil terhadap produk Amerika Serikat.

Presiden Trump juga menekankan bahwa tarif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan Eropa membangun pabrik di AS, sebagai bagian dari strategi "America First".

Reaksi Uni Eropa dan Negara Anggotanya

Uni Eropa mengecam langkah Trump sebagai tindakan sepihak yang merusak hubungan perdagangan transatlantik. Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, menekankan bahwa setiap perjanjian perdagangan harus didasarkan pada saling menghormati, bukan ancaman.

Beberapa negara anggota, seperti Jerman, Perancis, dan Irlandia, menyatakan kekecewaan dan menyerukan negosiasi lebih lanjut. Namun, mereka juga menegaskan kesiapan untuk mempertahankan kepentingan ekonomi Uni Eropa jika diperlukan.

Rencana Presiden Trump untuk menerapkan tarf 50% atas produk impor dari Uni Eropa (Sumber/Kredit Foto: Financial Times - Instagram)
Rencana Presiden Trump untuk menerapkan tarf 50% atas produk impor dari Uni Eropa (Sumber/Kredit Foto: Financial Times - Instagram)
Respons Negara-negara Lain

Negara-negara lain, termasuk Russia, China, Canada, Meksiko, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia, memantau perkembangan ini dengan cermat. China, yang sebelumnya terlibat dalam perang dagang dengan Amerika Serikat, mungkin melihat langkah ini sebagai peluang untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Uni Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun