Mohon tunggu...
Pradista Intan
Pradista Intan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Sedang menekuni bidang studi Linguistik. Memiliki minat di bidang kebahasaan, sosial humaniora, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

House of the Dragon Episode 4: Kontroversi Hubungan Daemon-Rhaenyra hingga Permainan Politik Kerajaan

13 September 2022   13:04 Diperbarui: 13 September 2022   13:46 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di episode-episode sebelumnya, interaksi antara Daemon dan Rhaenyra memang terasa sedikit berbeda. Rhaenyra terlihat lebih nyaman saat berbicara dengan pamannya itu daripada orang lain. Terlebih setelah ia kehilangan sahabatnya, Alicent Hightower (Emily Carey), yang menikah dengan raja Viserys I. Sejujurnya, saya selalu menanti-nanti interaksi antara Daemon dan Rhaenyra khususnya ketika mereka berbicara dengan bahasa Valyrian.

Daemon dan Rhaenyra di Episode 4 House of the Dragon. Sumber: HBO
Daemon dan Rhaenyra di Episode 4 House of the Dragon. Sumber: HBO

Di episode 4, kegembiraan Rhaenyra dapat terlihat ketika Daemon dan naganya, Caraxes, kembali ke King's Landing. Mereka menghabiskan malam bersama di luar istana dengan menyamar sebagai rakyat kecil dan berakhir di rumah bordil dan... ya, mereka hampir melakukannya. Hampir.

"Marriage is a duty, yes. But that doesn't stop us from doing what we want." --Daemon Targaryen (episode 4, menit 29:12)

Tapi apa sebenarnya yang Daemon inginkan? Rhaenyra? Atau tahta kerajaan?

Daemon seperti bergelut dalam pemikiran itu. Pada akhirnya, ia menarik diri dan meninggalkan Rhaenyra. Keresahan dan dilema itu bisa terlihat dari wajahnya. Ia tahu ia tidak benar-benar menginginkan Rhaenyra. Matanya masih terpaku pada Iron Throne, tahta yang seharusnya ia warisi jika Viserys I tidak menobatkan Rhaenyra.

Hal yang mengganggu saya adalah dampak yang Daemon tinggalkan kepada Rhaenyra setelah interaksi itu. Ia tidak hanya hampir berhubungan seksual dengan Rhaenyra tetapi ia juga memanipulasi Rhaenyra. Membuatnya berpikir bahwa Daemon menginginkannya padahal sebenarnya Daemon hanya ingin bermain-main dengan kakaknya, sang raja, dan suksesi tahta kerajaan. Rhaenyra menunjukkan ketertarikan dan Daemon seperti memanfaatkan hal itu untuk kepentingan pribadinya.

Detail kecil yang penting pada adegan itu adalah ketika Daemon membuka penyamaran Rhaenyra di muka umum, seperti ia ingin orang-orang di sana tahu bahwa sang putri kerajaan sedang melakukan hal yang dianggap tidak senonoh. Hasilnya, reputasi Rhaenyra terancam, tidak akan ada lagi peminang yang ingin menikah dengannya, dan di situlah Daemon beraksi lagi.

"Wed her to me. When I offered you my crown, you said I can have anything. I want Rhaenyra. I'll take her as she is." --Daemon Targaryen (episode 4, menit 49:50)

Rencana itu terasa seperti terlalu diperhitungkan dengan baik yang membuat saya ragu apakah Daemon benar-benar menginginkan Rhaenyra atas dasar cinta dan bukan atas dasar kekuasaan.

Raja Viserys I (Paddy Considine) mengusir Daemon (lagi) setelah ia tahu apa yang terjadi. Namun, kontroversi hubungan Daemon dan Rhaenyra tidak berhenti sampai di situ. [Paragraf berikutnya berisi bocoran dari buku Fire and Blood. Lompati jika Anda tidak ingin mengetahui apa yang terjadi antara Daemon dan Rhaenyra].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun