Mohon tunggu...
Irfan Prabudiansyah
Irfan Prabudiansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Menyelesaikan studi S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Menyelesaikan S3 di University of Groningen, Belanda. Kini bekerja sebagai peneliti/scientist di Prancis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kota Florence dan Pisa dengan segala keajaibannya

19 Januari 2011   22:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:23 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petualangan di negeri Pizza kami lanjutkan di Florence dan Pisa. Kedua kota ini saling bertetangga dan terletak di daerah Tuscany. Tiba di kota Florence pada malam hari kami langsung menuju penginapan untuk menyimpan barang2, lalu keluar untuk mencari makan malam. Makan malam pertama di Florence begitu berkesan. Lidah kami dimanjakan oleh masakan2 khas Italia. Salah satunya adalah Seafood pagetti. Ini adalah salah satu spagetti terenak yang pernah kami coba. Tidak berlebihan kalo Italia disebut sebagai rajanya spagetti, jagonya masakan eropa! Setelah menikmati makan malam, kami kembali ke hotel untuk mandi dan bersitirahat. Kami sengaja tidak berjalan2 di malam hari untuk menyimpan tenaga, karena besoknya kami akan mengunjungi dua kota sekaligus.

Pagi2 kami berangkat menuju Pisa, sekitar 40 menit perjalanan kereta dari Florence. Kami memilih transportasi kereta karena harga tiketnya sedikit lebih murah dan tentu lebih cepat. Tiket kereta bisa dibeli langsung lewat mesin tiket yang terdapat di stasiun. Owh iya, jangan lupa untuk selalu menstempel tiket kereta di mesin tiket sekitar stasiun sebelum kamu naik kereta, klo tidak maka akan kena denda hingga 40 Euro (Pengalaman pribadi, Hehe).

Pisa adalah sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk 100 ribu jiwa. Tempat kunjungan utama di Pisa adalah Campo dei Miracoli atau the Field of Miracles. Di sini terdapat beberapa bangunan bersejarah yakni Grand Romanesque cathedral, Campo Santo, dan tentu saja The Leaning Tower alias menara miring Pisa. Hmm.. semua bangunan indah tersebut berkumpul di satu tempat. Wow.. It’s hard to believe this place is real!

The Field of Miracles, Pisa City

Menara Pisa merupakan bangunan favorit di kota ini. Akhirnya kami bisa menyaksikan sendiri dan membuktikan bahwa menara ini ternyata bener2 miring. Berdasarkan informasi yang kami dapat kemiringannya mencapai 4 derajat atau sekitar 3 meter dari seharusnya jika tegak lurus.  Menara dengan tinggi sekitar 56 meter  ini selesai dibangun pada tahun 1372 dan telah mengalami beberapa kali perbaikan. Untuk masuk ke menara Pisa kita harus membayar tiket 15 euro.  Antrian untuk masuk ke dalam menara Pisa ini cukup panjang. Setiap pengunjung mendapat jatah sekitar 30 menit di dalam Pisa dan 10 menit di puncak menara. Untuk sampai ke puncak menara kita harus menaiki 294 buah tangga. Dari puncak menara ini kita bisa melihat view kota Pisa. Hmm.. suatu kepuasan tersendiri bisa berdiri di puncak menara yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Selama kurang lebih 3 jam kami habiskan waktu untuk menikmati keindahan bangunan2 di Field of Miracle ini.

Menara miring Pisa


at the Top of Pisa Tower

View from the top of Pisa Tower

Siang harinya kami kembali ke Florence dengan kereta. Dari stasiun Florence kami langsung meluncur dengan bus menuju Piazza Michaelangelo. Michaelangelo merupakan salah satu tempat tertinggi kota Florence. Ciri khas dari tempat ini adalah adanya patung David dengan tinggi sekitar 11 meter hasil karya Michaelangelo. Dari tempat ini kita bisa melihat view kota Florence. Florence adalah sebuah kota yang menawarkan suasana klasik dan eksotik dengan bangunan khasnya yang juga klasik. Kotanya dibelah oleh sungai besar dan dihubungkan oleh jembatan yang dalam bahasa Italy disebut Ponte. Ponte yang paling terkenal adalah La Vecchia Ponte alias The old bridge. Jembatan unik di atas sungai Arno ini adalah salah satu pusat perbelanjaan di Florence, di sepanjang jembatan ini dipenuhi oleh penjual logam perak dan logam mulia.

View kota Florence dari puncak Michaelangelo

La Vechia Ponte alias Old Bridge

Berjalan kaki dari puncak Michaelangelo sampai La Vecchia Ponte lumayan jauh, kami harus menuruni dan menyusuri jalan2 besar dan kecil. Jalan2 di Florence sangat unik.  Salah satu jalan utama di Florence adalah Via Camillo Cavour yang terdapat di pusat kota Florence. Jalan ini dibangun pada tahun 1861 dengan menggabukan dua jalan tua, Via Larga dan Via Leopoldo. Terus berjalan menyusuri jembatan, kami sampai di sebuah museum seni tua bernama Uffizi gallery. Gallery ini merupakan salah satu museum seni  tertua dan terkenal di duni. Di gallery ini, banyak sekali tersimpan karya2 koleksi seniman terkenal  antara lain, Simone Martini, Giotto, Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, dan Michelangelo. Di area luar bangunan museum, terdapat pula relief berupa patung seniman2 dan ilmuwan2 Italia.

Florence juga dijuluki sebagai “Cradle of the Renaissance”, karena di sini banyak terdapat monumen, gereja, dan bangunan dengan arsitektur bergaya renaissance. Salah satu bangunannya yang terkenal adalah Santa Maria del Fiore, yang juga dikenal sebagai Duomo. Ciri khas bangunan ini adalah dome yang megah yang dirancang oleh Filippo Brunelleschi. Kini Santa Maria del Fiore berfungsi sebagai gereja utama di Florence. Gereja dengan panjang 153 meter dan tinggi 116 meter ini merupakan yang terbesar keempat di Eropa. Gedung lainnya yang menjadi tujuan wisata adalah Piazza della Signoria yang berlokasi tidak jauh dari Uffizi Galeri. Dulunya Piazza ini adalah gedung pemerintahan di kota Florence. Di samping gedung ini terdapat Palazzo Vecchio yang merupakan museum seni. Ciri khas Palazzo ini adalah adanya sejumlah patung2 hasil karya seniman terkenal eropa yang memenuhi bagian depan gedung.

Santa Maria del Fiore

Palazzo Vecchio

Selama lebih dari setengah hari kami menjelajahi kota Florence. Dari Puncak Michaelangelo, ke pusat kota, hingga kembali ke stasiun.  Semuanya kami lakukan dengan berjalan kaki. Sore harinya kami beristirahat sejenak dan menikmati makan di salah satu restoran di dekat stasiun. Lagi2 kami begitu puas dengan makanan di Florence. Menu2 yang disajikan benar2 sesuai dengan selera kami.

Menikmati menu khas Florence, Italia

Spagetti khas Florence, Italia

Belum puas menikmati Florence di siang hari, Malamnya kami kembali menuju P. Michael Angelo. View kota Florence di malam hari luar biasa indah. Lebih indah dibanding siang hari. Buat kamu yang berkunjung ke Florence jangan lewat kan pesona kota Florence di malam hari dari puncak Michael Angelo. Kami menghabiskan waktu di sana hingga pukul 23.00, lalu kembali menuju penginapan untuk beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya menuju ibu kota Italia, Roma.

Night view of Florence city from Michaelangelo

Night view of santa maria del fiore from Michaelangelo

Pengalaman menjelajahi Florence dan Pisa memang sangat mengesankan, sesuai dengan judul di atas ‘The Cities of Miracles’, semakin jauh kita berjalan di kota ini, semakin banyak keajaiban yang kita temukan.

Berikut adalah sebagian momen2 indah di kota yang penuh keajaiban ini..

The Field of Miracles, Pisa

Piazza Michaelangelo, Florence

Menara Pisa, Pisa

Di puncak menara Pisa

Patung David hasil karya Michaelangelo

Dipinggir sungai Arno

di Puncak michaelangelo, Florence

Di pusat kota Florence

Side view of Santa Maria del Fiore, Florence

Front view of Santa Maria del Fiore

Para penjelajah di kota Florence

Berjalan menyusuri kota Florence

--------------------------------------------------------------------------------------------------- [i.prabudiansyah] Tulisan Sebelumnya: Mengeksplore Keindahan Venezia, 'Kota Seribu Kanal'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun