Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lain Sisi Parade Apel Siaga Tagana, Warga Terpukau

27 Oktober 2017   01:38 Diperbarui: 27 Oktober 2017   01:58 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial foto bersama saat Apel Siaga / dokumentasi pribadi

Minahasa (27/10/2017) -- Apel Siaga Taruna Siaga Bencana (Tagana) ASEAN +3 menjadi puncak kegiatan Jambore dan Bhakti Sosial Tagana ASEAN +3 di Stadion Maesa Tondano, Minahasa, Kamis (26/10). Jambore yang dilaksanakan untuk yang ke-11 kalinya ini mengangkat  tema "Beragam Untuk Bersatu, Bersatu Dalam Penanggulangan Bencana."

Tagana sendiri terbentuk pasca bencana tsunami yang melanda Provinsi Aceh tahun 2004 silam. Oleh karena itu, relawan Tagana dituntut untuk menjadi lini terdepan dalam setiap penanganan bencana yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia.

Apel Siaga: Pasukan Bendera Merah Putih / dokumentasi pribadi
Apel Siaga: Pasukan Bendera Merah Putih / dokumentasi pribadi
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Adhi Karyono, menyampaikan "pihaknya rutin mengadakan Jambore Tagana sebagai ajang uji kompetensi di lapangan. Hal ini sebagai bentu kesiapsiagaan, begitu ada bencana, tagana itu paling lambat hadir kurang dari satu jam.".

Relawan tagana sendiri berasal dari beragam profesi, mulai dari sipil, dokter, militer, hingga sarjana maupun magister dari berbagai disiplin ilmu. Para relawan pun selalu sigap jika terjadi bencana yang dapat datang sewaktu-waktu.

Sesuai dengan motto kerja Kementerian Sosial yaitu "We Are The First to Help And Care", maka dalam penanggulangan bencana, unsur tagana menjadi frontline yang hadir paling lambat satu jam setelah terjadi bencana itu sudah dibuktikan.

Harry Hikmat bersama Adhy Karyono setelah pengukuhan pembina tagana daerah / dokumentasi pribadi
Harry Hikmat bersama Adhy Karyono setelah pengukuhan pembina tagana daerah / dokumentasi pribadi
Salah satu tujuan Jambore Tagana tersebut bertujuan untuk melakukan konsolidasi secara nasional dan mengukur kemampuan tagana dari setiap daerah di seluruh Indonesia melalui lomba-lomba dan pembinaan di lapangan.

Antusias peserta mengikuti event tahunan tersebut kata dia cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta yang hadir melebihi kapasitas undangan yang ditentukan. "Namun kita tidak bisa melarang, karena mereka menggunakan biaya sendiri," ujar Adhy.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebelum memulai Apel Siaga Nasional Tagana dam ASEAN + 3 seluruh anggota Tagana mengikuti parade budaya. Masing-masing pasangan perwakilan dari Provinsi mengenakan busana khas adat daerahnya.

Parade dibuka dengan tarian adat, dengan barisan diikuti oleh pakaian adat, Tagana Khusus, pemain musik cakalele, para perintis, pemegang pataka,  pemain drum band dan peserta tagana yang mengenakan pakaian PDH lengkap.

Parade Budaya ini melintasi kota Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara menuju Lapangan God Bless Minahasa depan Kantor Bupati. Mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat Minahasa. Banyak warga yang  menyaksikan pawai budaya berselfie ria bersama peserta parade.

Keriuhan parade ini sangat terasa ketika bunyi musik angklung dan pukulan drumband dimainkan dan bergema di Minahasa. Dentuman yang menutupi bisingnya kendaraan yang lalu lalang di sekitaran lokasi kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun