Waketum DPP PD, Willem Wandik - Ketum AHY telah menjadi Patronasi, Yang Saling Memperkuat, Antara Relasi Kekuatan Politik Partai Demokrat Dalam Kebersamaan Koalisi Yang Dibangun Untuk Menjadi Salah Satu Pilar Penyokong Presidensi Prabowo.. Kepercayaan Mengisi Jabatan Kemenko di Kabinet Presidensi Prabowo-Gibran, Bukanlah Amanat Kecil dan Ringan, Apalagi Sektor Infrastruktur yang menjadi Bidang Penugasan Khusus Mas Ketum AHY, menjadi salah satu Pilar Penting Yang Menandai Maju Mundurnya Sebuah Bangsa..
Indonesia sebagai "Developing Country", masih membutuhkan akselerasi pemerataan Infrastruktur yang berkualitas dan berkeadilan, Serta Diharapkan Menjadi Kunci Kesiapan Indonesia, Menghadapi Kompetisi Perekonomian Global yang semakin ketat.. Infrastruktur yang adil dan merata Bagi Indonesia Dewasa Ini, dapat dimaknai sebagai Efisiensi Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Daya Saing dan Investasi, Ketahanan dan Keberlanjutan, Serta Terwujudnya Stabilitas Sosial.. Sehingga Peran Strategis Kemenko Infrastruktur dibawah komando Mas Ketum AHY, Merupakan Penugasan "Trusted Man" oleh Seorang Presiden Kepada sosok yang dinilainya "Qualified"..
Suksesi Ketum AHY secara Aklamasi Dalam Masa Kepemimpinan Partai Demokrat Periode 2025 - 2030 (Periode Jilid 2), juga menjadi kunci penguatan Dukungan Koalisi Partai Demokrat, Dalam Rangka Suksesi Gerak Langkah Asta Cita Pemerintahan Presidensi Prabowo, Untuk Memajukan Kesejahteraan Rakyat Indonesia keseluruh Pelosok Nusantara..
Sejak awal komitmen terbangunnya jalinan koalisi, Partai Demokrat Tidak Pernah Menentukan prasyarat Apapun yang dipandang dapat membebani Ketulusan Hubungan yang dibangun, antara Partai Demokrat dan Presiden Prabowo..
Apalagi Presiden Prabowo juga memiliki hubungan kedekatan yang sangat baik dengan Presiden RI ke 6, Bapak SBY.. Sejatinya ikatan hubungan Kedua Presiden tersebut, melebihi batasan relasi persahabatan politik biasa, karena keduanya merupakan Seorang Patriot yang dibesarkan dalam tradisi militer yang sama..
Relasi persahabatan antara Presiden Prabowo dan Presiden SBY, serta Kepercayaan Yang Diberikan oleh Sang Jenderal kepada Juniornya Mas Ketum AHY, Seirama dengan ungkapan Terkenal Jenderal Douglas MacArthur "Old Soldiers Never Die, They Just Fade Away".. Peran Keperwiraan dan Jiwa Patriotisme seseorang yang pernah menerima didikan terbaik Akademi Militer di Lembah Tidar, Tidak akan Pernah Terhenti, Sebatas Amplifikasi Simbolik Seragam dan Baret Kehormatan Yang dipakai semata-mata dalam kedinasan Kemiliteran saja..
Mas Ketum AHY juga merupakan lulusan Akmil terbaik di angkatannya, Peraih Bintang Adhi Makayasa.. Sebagaimana didikan dalam keperwiraan Militer, perbedaan Kepangkatan dalam karir kemiliteran, bukanlah Perbedaan Yang Begitu Penting jika menyangkut "Jiwa Patriotisme Untuk Melayani Kepentingan Bangsa dan Negara".. Kesamaan latarbelakang itu pula, menjadikan Sosok Keperwiraan Yang Terpatri Cukup Kuat dalam diri Mas Ketum AHY, tentunya menjadi syarat Kualifikasi yang Tidak Terbantahkan, Ketika Presiden Prabowo Subianto menempatkan Posisi Jabatan Kemenko Kepada Mas Ketum AHY, sebagai Bagian Dari Kepercayaan Yang Diberikan Oleh Sang Jenderal Kepada Generasi Penerusnya dalam Keperwiraan Militer Yang Saat Ini juga mengikuti Jejak Pengabdian Sang Presiden di Panggung Politik Nasional..
Sejarah akan mencatat, Kesetiaan dan Kejujuran Dalam Relasi Koalisi Partai Demokrat Bersama Presidensi Prabowo, Tidak Akan Mengecewakan Kepercayaan Yang Diberikan Oleh Presiden RI ke 8 tersebut.. Partai Demokrat Pernah Berada Pada Posisi Tertinggi, dan juga pernah berada pada posisi terendah, sehingga, Tidak ada Motivasi Terselubung Dalam Relasi Koalisi Dalam Kabinet Presidensi Prabowo, Selain Menjaga Rekam Jejak Pengabdian Partai Demokrat, yang Tertulis dalam Tinta Emas Sejarah Perjalanan Bangsa Bersama Nama Harum Presiden RI Ke 6 Bapak SBY, yang juga Diharapkan Mampu Dicapai Oleh Presiden Prabowo dan Bahkan Mampu Melampaui Pencapaian Prestasi Presiden SBY dan Presiden Jokowi sebelumnya..
Inilah makna Kesatriaan dalam Hati Keperwiraan, Yang Tidak Memerlukan Konfirmasi atau Pertunjukan Populisme, Namun Dalam Perilaku Etics dan Perasaan Kebatinan, Pelaksanaan Penugasan Yang Diberikan Oleh PANGLIMA TERTINGGI KOALISI PEMERINTAH, Presiden RI ke 8, Bapak Presiden Prabowo, melalui penugasan Kader-Kader Terbaik Partai Demokrat, dibawah komando Ketum AHY, Untuk Berbuat Yang Terbaik, Yang Disandarkan pada Harapan dan Cita Cita Kebaikan Bagi Rakyat, Sebagaimana Keinginan Kuat Bapak Presiden, yang memiliki Motivasi Luar Biasa Untuk Mencapai Legacy Bagi Kemakmuran Rakyat dan Kemajuan bagi Bangsa dan Negaranya..
Wa Wa Wa Wa, Waniambe, Jou Suba, Tabea Tabea, Matur Nuwun, Horas Horas, Ya'ahowu.. Hormat Kami, Willem Wandik S.Sos (Waketum DPP PD 2020 - 2025, Dewan Pakar PrabowoGibranPresiden, Bupati Tolikara Definitif 2025 - 2030, Ketua MPO DPP GAMKI)
