Mohon tunggu...
Prabandaru Her Ryandhana_UNEJ
Prabandaru Her Ryandhana_UNEJ Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bukan Kopi Luwak Biasa, Inilah Potensi Tersembunyi dari Dusun Pakel Desa Suco Pangepok

31 Juli 2022   08:09 Diperbarui: 31 Juli 2022   08:37 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Ibu Nurul sebagai Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok KKN 225 (Dokpri)

Oleh : Kelompok 225 Mahasiswa KKN Kolaboratif

Mahasiswa merupakan seorang intelektual dan cendekiawan muda yang kehadirannya diharapkan oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai peserta didik yang duduk di bangku perguruan tinggi. 

Namun mahasiswa juga memiliki peran dalam pengabdian kepada masyarakat salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN di Kabupaten Jember pada tahun ini merupakan kerja sama antara 13 perguruan tinggi sekabupaten jember dibawah naungan pemerintah kabupaten jember sehingga dinamakan KKN Kolaboratif. 

Salah satunya kelompok 225 yang terdiri dari 9 mahasiswa dari 4 universitas berbeda yaitu Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Islam Jember yang saat ini ditugaskan untuk menggali potensi di Desa suco pangepok, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

Foto bersama ibu camat. kapolsek, babinsa Jelbuk dan perangkat Desa Suco Pangepok. (Dokpri) 
Foto bersama ibu camat. kapolsek, babinsa Jelbuk dan perangkat Desa Suco Pangepok. (Dokpri) 

Salah satu tugas Mahasiswa KKN adalah menggali potensi desa di tempat Mahasiswa KKN mengabdi. Pada Minggu pertama, Mahasiswa KKN melakukan kegiatan keliling dusun sebagai bentuk perkenalan dan sarana untuk menggali potensi dari setiap dusun yang ada di desa suco pangepok. 

Setelah melakukan sesi wawancara dengan kepala dusun pakel Mahasiswa KKN merasa tertarik untuk menggali lebih dalam potensi dari dusun pakel yang memiliki perkebunan kopi yang luas, dengan hawa yang sejuk serta mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai petani kopi.

Perkebunan kopi di dusun ini masih cukup alami. Banyak hewan luwak liar yang hidup di sekitar perkebunan kopi sehingga sering ditemukan kotoran luwak yang dapat menghasilkan biji kopi yang disebut dengan "Kopi Luwak". Kopi luwak selain memiki harga yang mahal di pasaran juga memiliki keistimewaan yaitu cita rasanya yang tidak ditemui pada jenis kopi lainnya. 

Kopi luwak memiliki rasa seimbang antara manis, pahit, dan asam. Selain itu, kandungan protein yang rendah pada kopi luwak juga menghasilkan citarasa yang berbeda. Hal ini terjadi karena pada saat proses pencernaan di perut luwak, protein tercerna dan keluar dari biji kopi. 

Inilah yang membedakan kopi luwak dusun pakel dengan kopi luwak diluar sana. Luwak di dusun pakel dibiarkan hidup liar disekitar kebun kopi sehingga rasa kopi nya lebih unik dan alami.

Untuk menggali potensi kopi luwak ini, Mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 225 melakukan survei lapangan di perkebunan kopi dusun pakel pada hari Rabu, 27 Juni 2022.  Survei ini dilakukan untuk mengetahui serta menganalisis masalah di perkebunan kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun