Siapa sangka, minyak jelantah yang biasanya cuma numpuk di dapur, bisa berubah jadi sabun cantik dan bermanfaat? Itulah yang dilakukan oleh mahasiswa Praktikum Pengabdian Masyarakat (PPM) Kelompok 70 di Dusun Rowopolo, Desa Rowosari.
Pelatihan berlangsung di PKK Dusun Rowopolo RT 1-4, suasana siang itu mendadak ramai oleh ibu-ibu PKK yang berkumpul. Mereka bukan sekadar arisan atau rapat rutin—hari itu sangat berbeda dengan biasabta, karena ada pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah yang dibawakan langsung oleh mahasiswa PPM UIN Salatiga.
Pelatihan dimulai dengan memperkenalkan bahan-bahan yang diperlukan:
-
Minyak jelantah (minyak bekas yang sudah disaring)
Air
Soda api (NaOH)
Pewangi
Pewarna
Semua bahan ini ternyata bisa dengan mudah didapat, dan prosesnya pun tidak ribet kalau sudah tahu langkahnya.
Dengan penuh semangat, para mahasiswa PPM melakukan demonstrasi langsung di depan ibu-ibu PKK. Mulai dari mencampur minyak dengan soda api, mengaduk hingga rata, sampai menambahkan pewangi dan pewarna yang bikin sabun jadi lebih menarik.
Bukan cuma melihat, beberapa ibu-ibu pun ikut mencoba mengaduk dan merasakan sendiri prosesnya. Suasana jadi santai, penuh tawa, dan tentu saja—penuh rasa ingin tahu.
Menjelang akhir sesi, mahasiswa PPM sudah menyiapkan sabun hasil produksi sehari sebelumnya. Tapi, pembagiannya nggak cuma-cuma. Mereka memberikan pertanyaan interaktif, dan siapa yang bisa menjawab dengan benar langsung dapat sabun cantik sebagai doorprize.
Terlihat senyum lebar dan sorak-sorai setiap ada pemenang yang berhasil membawa pulang sabun dari limbah tadi, saking antusiasnya setelah mendapatkan sabun langsung dicoba ditempat sabtun hasil doorprize tadi.
Antusiasme peserta benar-benar terasa. Bahkan, salah satu warga menyampaikan bahwa program ini sangat potensial untuk dijadikan usaha baru bagi warga Dusun Rowopolo. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, warga bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
Pelatihan ini bukan hanya soal membuat sabun, tapi juga membuka peluang dan ide-ide baru bagi masyarakat. Dari jelantah yang dianggap limbah, lahirlah produk bernilai jual tinggi—dan semuanya berawal dari gebrakan dan inovasi mahasiswa PPM 70 Desa Rowosari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI