Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berapa Batasan Besaran Berhutang kepada Keluarga Dekat?

10 Agustus 2020   23:55 Diperbarui: 10 Agustus 2020   23:43 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlilit hutang (dokumentasi pribadi)

"Lae, pinjam uangmu 20 juta, anakku mau kuliah."Kata salah seorang keluarga cukup dekat tapi tidak satu-dua cabang langsung, mungkin sekitar belasan cabang marganya berhubungan dengan saya tetapi di orang Batak ini masih dinamakan "saompu" (satu kakek).

"Oh, tidak bisa sebanyak itu, Lae. Kalau 500 ribu ada." Kataku sambil menyodorkan uang 500 ribu yang kebetulan dapat dari praktek sore itu.

"Masak Lae tidak punya 20 juta, tidak mungkin." Katanya lagi.

"Uang saya semua saya investasikan, Lae. Kalau diambil sekarang bakal kena "penalty" atau kalau saham, harganya sedang tidak bagus." Kataku lagi.

"Kalau cuma segitu, tidak jadilah." Lalu saudara dekat ini pergi dengan muka tidak seramah saat datang tadi dan sudah pasti kalau ketemu lain waktu akan dinginlah suasana kekeluargaan kami. 

Tetapi untungnya dia tidak mengambl uang tadi, di peristiwa lain ada saja yang marah-marah menunjuk-nunjuk muka, menganggap tidak hormat, tetapi uangnya tetap diambil tanpa bilang terima kasih.

Bagi sebagian besar orang Batak, meminjam uang ke keluarga itu sudah mirip mengemis, jadi kalau memang memungkinkan dia akan meminjam ke orang lain dahulu, baik tu ke bank maupun menggadaikan barang. Terakhir baru ke keluarga yang diperkirakan ada uang lebih dan mau menolong.

Pertanyaannya berapakah batasan meminjam uang ini kepada keluarga dekat? Kalau nasehat saya sih jangan terlalu banyak, karena kalau kita tidak sanggup membayar tepat waktu ada beberapa kemungkinan yang terjadi:

1. Kita dipermalukan di depan keluarga lain karena berhutang (kalau masih ada rasa malu).

2. Dia tidak menyebarkan ke orang lain, tidak menagihkan, tetapi di acara adat yang memerlukan perannya, bisa saja diboikotnya atau dia tidak mau membantu.

3. Kalau dia si pemberi pinjaman itu dari pihak marga istri atau marga ibu (hula-hula atau tulang), maka ada keyakinan bahwa mereka tidak akan mendoakan kita sukses dan malah sebaliknya. Jadi jangan heran kalau ada masalah sedikit, si peminjam akan merasa dihantui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun