Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor

Bu Guru, Pakai Kondom Enggak Nyaman Banget...

5 Desember 2013   00:44 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 220296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13861770691352154277

(ilustrasi pribadi)

Setelah pada tanggal 2 Desember SMK mereka (Sekolah Menengah Kenthir) disambangi mobil kondom dan petugas-petugas yang menjelaskan kegunaan kondom untuk mencegah tertular virus HIV dan dilanjutkan bagi-bagi kondom, maka siswa SMK pun mulai mencoba menerapkannya.

Namun beberapa siswa seperti Elang, Wepong, Lumba, Herry, Roni dan Revangga mulai mengeluh tidak nyaman dalam beraktifitas.

"Kayak lengket."Kata Herry.

"Kalau 'pipis' susah keringinnya."Tambah si Lumba.

"Lecet."Kata Revangga.


"Dapat cuma satu, gimana gantiinnya?"Lapor si Wepong.

"Kekecilan."Alasan Roni.

Dan mereka berenam sepakat menyampaikan aspirasi mereka ke bu guru BP (Bimbingan Perkenthiran) Mak Ngerotnik Utami, mewakili teman-teman lainnya. Bu guru inilah yang bekerja sama dengan perusahaan kondom memasyarakatkan bagi-bagi kondom ke sekolah untuk mencegah virus HIV.

"Enggak nyaman banget bu." Mereka melapor.

"Apanya yang tidak nyaman?" Bu guru heran.

"Pakai kondom."

"Ya, daripada terkena penyakit virus yang tidak bisa disembuhkan, lebih baik dipakai. Tapi nanti dulu, kalian berenam kan sedari kecil tidak pernah dekat dengan wanita. Tetapi ibu yakin kalian bukan pencinta sesama jenis."

Keenamnya mengangguk. Pikiran bu guru berkecamuk, ini 6 murid cowok tidak ada pacar, tidak homoseksual, namun memakai kondom-kondom yang dibagikan? Untuk dipakai dengan siapa atau dengan apa? Spesies lain? Waduh...

"Kalian beneran pakai itu kondom-kondom?"Si ibu bertanya penasaran.

"Iya..."Jawab keenamnya serempak.

"Pakai untuk berhubungan sex dengan siapa? Itu kondom dibagikan hanya untuk memasyarakatkan cara memakainya dan kalau 'kepepet' saja. Tetapi sebaiknya jangan berhubungan sex sebelum menikah dan harus dengan pasangan resmi......"Dan seterusnya si ibu berceloteh soal moral, kesetiaan dan sex yang aman.

Keenam remaja ini pun melongo dan bingung.

"Maaf,bu. Kami kira kondom itu gunanya dipakai untuk mencegah tertular virus HIV."Kata Herry si gorilla merah.

"Iya, dipakai kalau berhubungan seksual dengan orang-orang yang beresiko punya penyakit itu."Si ibu menjelaskan lagi.

"Waduh, kami berenam pikir itu dipakai saja setiap hari untuk mencegah kena virus. Enggak tahu kalau harus berhubungan badan dulu baru dipakai. Waduh, salah mengerti nih bu."Wepong jadi garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Jadi kalian sudah pakai 3 hari ini terus-terusan tanpa berhubungan badan?" Si ibu guru tersenyum geli.

Keenamnya menggeleng.

"Diganti, gak?"Tanyanya lagi.

"Wepong sama Roni cuma kebagian satu. Jadi gak pernah diganti. Makanya sudah agak alergi mereka kegatalan. Kalau kami berempat sih sehari ganti satu. tapi kebagian cuma 5-7 kondom, jadi gak ngerti kalau harus tiap hari pakai seumur hidup." Kata Revangga.

Nah, akhirnya bu guru BP kembali memanggil mobil kondom ke SMK itu dan menjelaskan kembali kegunaan kondom memang untuk mencegah penularan HIV/AIDS, tetapi hanya dipakai untuk berhubungan badan dengan pasangannya. Kalau tidak berhubungan sex, maka kondom tidak usah dipakai karena virus HIV tidak menular melalui udara atau air hujan atau kontak dengan kain biasa, tetapi hanya dengan cairan tubuh ke luka di tubuh.

Untuk itu murid-murid yang tidak punya pasangan atau punya pacar tetapi belum ada rencana berhubungan sex dengan pacarnya disarankan mengembalikan kondom-kondom tersebut.

Hebatnya hampir semuanya mengembalikan.

"Yang bekas dipakai dikembalikan juga?"Tanya Lumba.

"Enggak usah. Itu tempel di dinding rumahmu saja, untuk kenang-kenangan 'tragedi kondom SMK', hehehe."Si petugas sexy yang namanya Jumpe tertawa geli.

Dan keenam remaja tanggung kenthir itupun tersenyum malu-malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun