Kerja yang mahir adalah kerja laki-laki. Pencapaian yang penting dari hasil perjuangan serikat pekerja adalah untuk memelihara definisi pekerjaan sebagai mahir demi menjaga nilai upah laki-laki. Perjuangan-perjuangan ini biasanya mengambil bentuk untuk berupaya memelihara definisi pekerjaan-pekerjaan sebagai laki-laki; 'laki-laki' dan 'mahir' sudah menjadi sinonim.Â
Ada sebuah sejarah yang panjang untuk ini. Serikat pekerja berpendapat bahwa kecenderungan yang terjadi adalah pe-mahir-an ulang, ketimbang pe-takmahir-an, sebagai sebuah hasil dari perubahan teknologi, sebagai sebuah basis bagi klaim kenaikan upah.Â
Mereka sama sekali tidak merasa itu membantu akademisi yang bersikukuh bahwa pe-takmahir-an telah berlangsung, tanpa memperhitungkan kesulitan-kesulitan tertentu yang dihadapi di dalam pekerjaan-pekerjaan baru.Â
Sementara ini masih luas diterapkan pada para pekerja laki-laki, contohnya, para pekerja metal, ada beberapa perkembangan baru yang menarik dimana serikat-serikat pekerja banyak berkembang di industri-industri seperti perdagangan eceran/ritel  yang didominasi perempuan. Dalam kasus-kasus seperti itu serikat pekerja sering didesak untuk mendefinisikan mahir untuk pekerjaan-pekerjaan perempuan, tapi seringkali menyerah untuk berjuang, demi memelihara wilayah laki-laki.Â
Contoh yang lain dari relasi antara gender dan mahir-atau setidak-tidaknya cara ia dialami-adalah asumsi umum, diselenggarakan oleh serikat pekerja, bahwa gerakan perempuan yang masuk ke dalam atau wilayah laki-laki tak hanya akan menurunkan upah tapi juga mengakibatkan pe-takmahir-an.Â
Seperti yang akan kita tunjukan, kemunduran adalah kasus yang sering terjadi-kerja di-takmahir-kan dan lalu perempuan bergerak masuk. Namun ia tak bisa diasumsikan bahwa ini akan perlu terjadi.Â
Relasi antara feminisasi dan pe-takmahir-an menjadi jauh lebih kompleks daripada ini dan  mempertimbangkan ke-bisa diterapkan-nya proses pe-takmahir-an dan relasi-relasi gender. Juga bahwa teori-teori umum mengenai perubahan teknologis tak bisa dikembangkan di dalam ketidakhadiran dari studi-studi kongkrit, spesifik.Â