Mohon tunggu...
Mohamad Irvan Irfan
Mohamad Irvan Irfan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Aktifis Sosial

Sedang belajar jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Teknologi dan Kekuasaan

7 September 2018   10:20 Diperbarui: 19 April 2019   21:30 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerja yang mahir adalah kerja laki-laki. Pencapaian yang penting dari hasil perjuangan serikat pekerja adalah untuk memelihara definisi pekerjaan sebagai mahir demi menjaga nilai upah laki-laki. Perjuangan-perjuangan ini biasanya mengambil bentuk untuk berupaya memelihara definisi pekerjaan-pekerjaan sebagai laki-laki; 'laki-laki' dan 'mahir' sudah menjadi sinonim. 

Ada sebuah sejarah yang panjang untuk ini. Serikat pekerja berpendapat bahwa kecenderungan yang terjadi adalah pe-mahir-an ulang, ketimbang pe-takmahir-an, sebagai sebuah hasil dari perubahan teknologi, sebagai sebuah basis bagi klaim kenaikan upah. 

Mereka sama sekali tidak merasa itu membantu akademisi yang bersikukuh bahwa pe-takmahir-an telah berlangsung, tanpa memperhitungkan kesulitan-kesulitan tertentu yang dihadapi di dalam pekerjaan-pekerjaan baru. 

Sementara ini masih luas diterapkan pada para pekerja laki-laki, contohnya, para pekerja metal, ada beberapa perkembangan baru yang menarik dimana serikat-serikat pekerja banyak berkembang di industri-industri seperti perdagangan eceran/ritel  yang didominasi perempuan. Dalam kasus-kasus seperti itu serikat pekerja sering didesak untuk mendefinisikan mahir untuk pekerjaan-pekerjaan perempuan, tapi seringkali menyerah untuk berjuang, demi memelihara wilayah laki-laki. 

Contoh yang lain dari relasi antara gender dan mahir-atau setidak-tidaknya cara ia dialami-adalah asumsi umum, diselenggarakan oleh serikat pekerja, bahwa gerakan perempuan yang masuk ke dalam atau wilayah laki-laki tak hanya akan menurunkan upah tapi juga mengakibatkan pe-takmahir-an. 

Seperti yang akan kita tunjukan, kemunduran adalah kasus yang sering terjadi-kerja di-takmahir-kan dan lalu perempuan bergerak masuk. Namun ia tak bisa diasumsikan bahwa ini akan perlu terjadi. 

Relasi antara feminisasi dan pe-takmahir-an menjadi jauh lebih kompleks daripada ini dan  mempertimbangkan ke-bisa diterapkan-nya proses pe-takmahir-an dan relasi-relasi gender. Juga bahwa teori-teori umum mengenai perubahan teknologis tak bisa dikembangkan di dalam ketidakhadiran dari studi-studi kongkrit, spesifik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun