Mohon tunggu...
Popi Rahim
Popi Rahim Mohon Tunggu... Jurnalis - Be your self

Do the best thing even small thing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polisario di Sahara Barat, Ciptakan Kejahatan dan Teroris

31 Januari 2011   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Semakin jelas, Polisario sebuah gerakan pemberontak pembebasan nasional Sahara Barat itu  berhubungan antara kejahatan dan teroris, " jelas Antonin Tisseron ,peneliti dari lnstitut Thomas More,Perancis.

Selain itu,terbukti peningkatan keterlibatan Al-Qaeda dengan mengutip dari pengumuman resmi dari sumber aparat keamanan Mali tanggal 9 Desember 2010 tahun lalu,tertangkapnya 6 pengedar narkoba di Gurun Sahara.

Para pengedar itu ,merupakan salah satu dari tiga jaringan penyeludupan perdagangan obat terlarang di kawasan itu.Hal yang luar biasa lagi menurut interpol sekitar  50  ton kokain dengan senilai 1,8 miliar dolor beredar di Afrika Barat setiap tahunnya. Menarik lagi ,sebagian besar anggota jaringan berasal dari kamp-kamp Polisario dan memiliki hubungan dekat dengan pimpinan Polisario.

Dalam hal ini bulan hal baru bagi para anggota yang menamakan gerakan kemerderdekaan Sahrawi untuk kemerdekaan bagi Sahara Barat Maroko. Bulan Pebruari 2006,seorang anggota Polisario tertangkap di Timbuktu,Mali Afrika Barat dengan menyeludupkan bahan pangan dari organisasi internasional yang dimaksud untuk  memasok pangan di kamp Tindouf.

Demikian juga laporan yang dibuat oleh Departenen Keamanan Nasional Mauratania pada tahun 2008 diperkirakan 70.000 senjata yang beredar di Mauritania di tahun ini,suatu peningkatan  aktivitas kriminal di tubuh anggota gerakan Polisario itu.

Menurut penulis Antonin,ada beberapa anggota organisasi yang akrab dengan wilayah itu , melaporkan praktek senapan berjalan disini,keuntungan yang mereka dapatkan dari kontak zona antara Sahara Barat dan Mauritania.

Sifat berpori perbatasan,jalan lintas yang sunyi menguntungan pihak imigran gelap menuju pantai Atlantik kearah tujuan terakhirnya yaitu Maroko.

Dengan meruntuhkan gerakan Polisario bisa menurunkan kadar kejahatan di lingkungan masyarakat  Sahrawi.

Sementara itu,baru-baru ini gerakan Polisario mengadakan kongres tapi tidak mencapai apa yang diharapkan.Gerakan ini sangat tergantung pada bantuan Aljazair ,dimana Aljazair  membantu dengan melihat  fluktuasi harga bahan bakar dunia.

Disisi lain,Sahrawi dihadapkan dengan kurangnya solusi konflik  dan laju gerakan politik yang tidak berjalan.Pada saat ini pun,tidak ada perubahan kepemimpinan . Penyeludupan barang-barang ilegal merupakan sarana untuk mendapatkan penghasilan.

Tampa sebab,gerilya dan generasi muda Sahrawi (orang-orang sahrawi) tumbuh di kamp Tindouf tampa prospek yang pontensial diarahkan menjadi teroris islam.

Kelompok teroris Al-Qaeda di islam Maghreb (AQIM) ,lebih tepatnya menggunakan Sahrawi melakukan operasi kriminal di wilayah Sahel.Kegiatan itu sebahagian menggunakan tenaga ahli dari luar dan memberikan kepercayaan pada teori Maroko mengenai hubungan antara Al-Qaeda dengan Polisario.

Salah satu penyeludup dari tokoh terkemuka ditangkap pemerintah Mali ,mengaku teroris islam diwilayah itu menyediakan dukungan logistik . Adanya keterlibatan Omar alias Sahrawi dalam penculikan yang menyandera orang-orang Spanyol terdahulu.

Bagaimanapun,hubungan kejahatan dan teroris di Sahel bercirikan merekrut tenaga ahli dari luar yakni tentara Barat.

Menurut Mathieu Guidere,pakar dalam ilmu tentang islam dan teroris dari universitas Jenewa Swiss, AQIM telah memasok barang barang seludupan sebagai pertukaran penyaluran barang-barang penyeludupan secara aman.

Hal ini memungkinkan AQIM untuk membayar perantaranya,tentara bayarannya atau informannya dari" ladang kegiatan yang dikembangkannya " menculik serta melengkapi dirinya dengan alat komunikasi moderen,bertujuan memperoleh senjata dan amunisi dari berbagai barang agar memperoleh modal untuk berpolitiknya.

Sebagai wakil untuk umum William E.Ward (kepala komando militrer Amerika untuk Afrika -Africom) mencatat pada bulan Januari 2009 " di Maghreb, tindakan selanjutnya sangat perlu pendekatan global dalam melawan terorisme".

Lebih daripada ini,kita bisa memperluas yang dimaksud ini dengan pendekatan global dibawah naungan anggota masyarakat sipil.

AQIM di Sahel tentu sebuah indikator kelemahan dari beberapa negara di kawasan Sahel,tetapi juga mengungkapkan drama manusia,  dan lebih dalam lagi situasi krisis yang sedang berjalan melebihi gerakan  teroris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun