Namun, usai tindakan medis itu. Hanya berselang tiga bulan kemudian. Tepatnya, bulan Juni lalu. Benjolan di kepala Muammar Khadafi kembali tumbuh.
Kali ini bukan hanya satu. Melainkan tiga sekaligus. Parahnya, benjolan itu, seperti memiliki mata bisul. Lalu, pecah dan mengeluarkan darah dan nanah, sehingga tampak bolong.
Urain di atas, diceritakan Agus Setiawan kepada penulis. Agus mengaku sangat pilu. Ia tak mampu sembunyikan kesedihannya itu.
Perwakilan Baleum Syedara bertandang ke rumah remaja penderita tumor itu, Rabu, 4 Desember 2019, jelang siang. Kali ini, ada yang berbeda. Pungawa Baleum Syedara ditemani bidan cantik.
Novi, begitu panggilannya. Selama ini, bidan jelita ini mengabdikan diri di Nagan Raya. Meski merupakan anak Kota Langsa.
Novi sejak beberapa waktu, memantau gerakan Baleum Syedara lewat akun facebook Agus Mandor Taman (Agus Setiawan).
Kemarin, Novi pulang ke Langsa. Ia menghubungi Agus Setiawan dan janjian akan kolaborasi menjengguk Muammar Khadafi.
Tiba di rumah Muammar Khadafi. Baik Agus dan Novi serta sejumlah pewarta yang turut serta, hanya bisa terpana. Kondisi keluarga yang serba keterbatasan, ditambah tabahnya Maummar dalam menerima cobaan hidup.
Naluri bidan Novi muncul. Alat pendeteksi tekanan darah diraihnya dari dalam tas. Seketika, ia lakukan tensi darah Muammar Khadafi. Meski sebanarnya, hal ini tak begitu diperlukan oleh siswa kelas 3 Madrasah Aliyah Negeri Manyak Payed itu.
Komunitas Baleum Syedara pada kesempatan itu, memberikan bantuan sembako dan sejumlah uang hasil kolaborasi dengan bidan Novi, ditambah donasi dari sejumlah donatur lain.