Mohon tunggu...
Uyung
Uyung Mohon Tunggu... Administrasi - ASN, Penulis, dan Big Data Enthusiast

Seorang ASN (Aparatur Sipil Negara), cinta menulis, cinta keluarga, Big Data Enthusiast, penulis buku 'Catatan Parno PNS Gila', dan lil bit crazy :P Bisa diliat pemikiran gilanya di http://pnsgila.wordpress.com dan akun twitter @UyungPNSgila

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Vs Prabowo dalam Jejak Digital

2 September 2019   11:05 Diperbarui: 3 September 2019   08:07 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Apa yang coba saya paparkan di sini adalah pendekatan yang berbeda dalam melihat alam fikiran publik di tahun politik ini. Dan hasil yang didapat sangat menarik untuk diamati. Mungkin hasilnya akan lebih menarik lagi apabila menambahkan sejumlah kata-kata kunci lain yang berhubungan dengan Pemilu 2019.

Sebenarnya hasilnya sudah bisa diprediksi. Pengaruh paparan media tentang informasi paslon atau kegiatan selama masa kampanye masih merupakan senjata yang efektif untuk meningkatkan ketertarikan publik. 

Kepopuleran paslon juga ikut mendorong ketertarikan publik untuk mencari tahu informasi tentang mereka di Google. Data yang ada membuktikan hal tersebut.

Hal itu menjadi berbeda apabila bicara tentang preferensi politik publik. Data yang ada justru menunjukkan preferensi politik tidak berbanding lurus dengan popularitas. Data ini bisa jadi terlalu dini untuk menentukan pemenang Pilpres 2019. 

Namun bagi saya data ini bisa menjadi salah satu 'quick count' alternatif yang paling cepat sembari menunggu data quick count Lembaga Survey yang membutuhkan waktu (bahkan bisa diketahui sebelum hari pencoblosan).


Berdasarkan hal itu, muncul pertanyaan baru: Mengapa popularitas paslon 02 tidak mampu mendongkrak tingkat elektabilitas dirinya? Dugaan saya, kunci kemenangan paslon 01 ada pada strategi komunikasi yang tepat pada hari-hari terakhir masa kampanye. 

Coba diperhatikan kembali pada data-data sebelumnya. Terlihat bahwa paslon 01 mampu 'mencuri' kemenangan pada hari-hari terakhir masa kampanye dengan grafik peningkatan yang signifikan dan mengalahkan paslon 02.

Akhir kata, data-data yang ditunjukkan ini sebenarnya adalah cerminan bagaimana gambaran alam fikiran publik tentang kontestasi Pemilu 2019. Bisa jadi ini merupakan representasi masyarakat Indonesia dalam memandang para paslon capres/cawapres yang berkompetisi. Dan semua ini terekam jelas dalam jejak digital yang ditinggalkan pada sebuah platform yang tidak kita duga sebelumnya: Google.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun