Mohon tunggu...
PMM Tawangrejeni 2025
PMM Tawangrejeni 2025 Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Malang

Kelompok PMM Universitas Muhammadiyah Malang Desa Tawangrejeni 2025

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kenalkan Coding ke Siswa SD Tawangrejeni 2: Langkah Awal Menuju Literasi Digital

23 Agustus 2025   18:35 Diperbarui: 23 Agustus 2025   19:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama dengan Kepala Desa Tawangrejeni. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM.

Malang, Jawa Timur - Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengambil inisiatif memperkenalkan dasar-dasar pemrograman komputer (coding) kepada siswa SD Tawangrejeni 2. Program ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital yang kian pesat.

Pembelajaran Scratch Programming. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM
Pembelajaran Scratch Programming. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM

Program Pengenalan Coding untuk Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh lima mahasiswa Program Studi Informatika UMM selama dua minggu. Sasarannya adalah siswa kelas 5 dan 6 SD Tawangrejeni 2. "Kami ingin membuktikan bahwa coding bukan hal yang rumit dan menakutkan bagi anak-anak. Dengan pendekatan yang tepat, mereka bisa belajar sambil bermain," ujar Ken Irgi Putra, Koordinator Kelompok PMM.

Metode Pembelajaran yang Menyenangkan

"Desain Kreatif dengan Canva"

Mahasiswa UMM Memperkenalkan Canva, platform desain grafis berbasis web yang mudah digunakan. Melalui aplikasi ini, siswa belajar membuat poster, kartu ucapan, hingga konten sederhana untuk media sosial. "Anak-anak terlihat bersemangat ketika berhasil membuat poster buatan sendiri dengan warna dan gambar pilihan mereka. Mereka merasa seperti desainer sungguhan," tutur Alfarizi, salah satu anggota kelompok PMM.

"Serunya Scratch Programming"

Selain Canva, siswa juga diajak mencoba Scratch, bahasa pemrograman visual yang dirancang khusus untuk anak-anak. Melalui Scratch, mereka bisa membuat animasi, cerita interaktif , bahkan game sederhana. "Anak-anak sangat antusias saat melihat karakter di layar bergerak sesuai perintah mereka. Itu seperti sulap bagi mereka," ujar Kurnia Nurhajijah, Salah satu anggota kelompok PMM.

Foto Bersama Kepala Sekolah SD Tawangrejeni 2. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM
Foto Bersama Kepala Sekolah SD Tawangrejeni 2. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM

Antusiasme Tinggi dari Siswa dan Guru

Kepala SD Tawangrejeni 2, Ibu Siti Rukasih, S.Pd., menyambut baik kegiatan ini. "Siswa-siswi kami sangat bersemangat. Bahkan mereka bertanya kapan ada kelas coding lagi. ini membuktikan mereka menikmati cara belajar baru," ungkapnya.

Salah satu siswa kelas 6, Juan, juga mengaku senang. "Saya suka bikin cerita di komputer. Gambarnya bisa bergerak dan bicara, seperti bikin kartun sendiri!" katanya dengan penuh semangat.

Antusias Siswa-siswi SD Tawangrejeni 2. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM
Antusias Siswa-siswi SD Tawangrejeni 2. sumber: Tim dokumentasi kelompok PMM

Hasil dan Proyek Akhir

Selama dua minggu, siswa mampu memahami konsep dasar algoritma, membuat animasi sederhana dengan Scratch, berpikir logis dalam memecahkan masalah sehari-hari, serta mengenal canva sebagai media desain kreatif.

sebagai penutup, setiap kelompok mempresentasikan proyek akhir. Ada yang membuat poster struktur kelas, sementara kelompok lain merancang game kuis sederhana tentang mata pelajaran sekolah.

Tantangan dan Solusi

Program ini tidak lepas dari tantangan. Dengan hanya lima komputer untuk 20 siswa, pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Selain itu, untuk mengatasi perbedaan kemampuan, tim menerapkan metode peer teaching di mana siswa yang lebih cepat memahami membantu temannya yang lain.

Dukungan dan Dampak

Program ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, dosen pembimbing, hingga orang tua siswa.

Bagi mahasiswa UMM sendiri, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga: belajar mengajar langsung di lapangan, melatih komunikasi dengan anak-anak, mengasah kreativitas, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial. "Mengajar anak-anak coding membuat saya belajar menjelaskan konsep rumit dengan bahasa sederhana. Ini sangat bermanfaat untuk karier saya ke depan," kata Richa Cintasari, Salah satu anggota kelompok PMM.

Apresiasi Dosen Pembimbing

Dosen pendamping lapangan, Arif Hidayatul Khusna, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi. "Program ini membuktikan mahasiswa UMM tidak hanya unggul akademik, tetapi juga peduli berbagi ilmu kepada masyarakat. Ini sejalan dengan visi UMM sebagai universitas yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa," tegasnya.

Inspirasi untuk Sekolah Lain

Tim mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk mengenalkan coding sejak dini."Tidak perlu menunggu fasilitas sempurna. Yang terpenting adalah kemauan untuk memulai dan kreativitas dalam mengajar," pesan Wulan Dharma.

Membentuk generasi Melek Digital

kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat dikenalkan sejak dini dengan cara yang menyenangkan. Melalui kombinasi coding dan desain grafis, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan digital, tetapi juga mengembangkan kreativitas, logika, dan rasa percaya diri.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, dan masyarakat, program serupa diharapkan dapat terus berlanjut dan diperluas. Karena sejatinya, menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan bukan sekedar tugas sekolah atau perguruan tinggi, melainkan tanggung jawab bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun