Bagi mahasiswa UMM sendiri, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga: belajar mengajar langsung di lapangan, melatih komunikasi dengan anak-anak, mengasah kreativitas, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial. "Mengajar anak-anak coding membuat saya belajar menjelaskan konsep rumit dengan bahasa sederhana. Ini sangat bermanfaat untuk karier saya ke depan," kata Richa Cintasari, Salah satu anggota kelompok PMM.
Apresiasi Dosen Pembimbing
Dosen pendamping lapangan, Arif Hidayatul Khusna, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi. "Program ini membuktikan mahasiswa UMM tidak hanya unggul akademik, tetapi juga peduli berbagi ilmu kepada masyarakat. Ini sejalan dengan visi UMM sebagai universitas yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa," tegasnya.
Inspirasi untuk Sekolah Lain
Tim mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk mengenalkan coding sejak dini."Tidak perlu menunggu fasilitas sempurna. Yang terpenting adalah kemauan untuk memulai dan kreativitas dalam mengajar," pesan Wulan Dharma.
Membentuk generasi Melek Digital
kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat dikenalkan sejak dini dengan cara yang menyenangkan. Melalui kombinasi coding dan desain grafis, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan digital, tetapi juga mengembangkan kreativitas, logika, dan rasa percaya diri.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, dan masyarakat, program serupa diharapkan dapat terus berlanjut dan diperluas. Karena sejatinya, menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan bukan sekedar tugas sekolah atau perguruan tinggi, melainkan tanggung jawab bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI