Mohon tunggu...
PMM UMMBONO
PMM UMMBONO Mohon Tunggu... Lainnya - PMM-BONO

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (Gelombang 4, Kelompok 83) Universitas Muhammadiyah Malang Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa PMM UMM Bagikan Jamu Temulawak ke Masyarakat Desa Bono

29 Agustus 2020   15:11 Diperbarui: 29 Agustus 2020   15:11 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulungagung, 29 Agustus 2020 - Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 83 bimbingan Bapak Sholahuddin Al-Fatih yang berlokasi di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabutpaten Tulungagung melakukan kegiatan bagi-bagi jamu temulawak ke masyarakat Desa Bono.

Koordinator Kelompok 83, Faridz Alfansa mengatakan bahwa "Kegiatan terakhir dalam PMM kami yaitu pembagian jamu temulawak ke masyarakat desa Bono. Harapannya jamu temulawak bisa digunakan untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh untuk menangkal terjangkitnya virus COVID-19."

Sumber foto: dokpri
Sumber foto: dokpri
Diketahui obat herbal seperti jamu atau empon-empon dikenal mampu meningkatan sistem imun alias daya tahan tubuh. Jamu merupakan obat tradisional dari Indonesia. Saat ini populer dengan sebutan herbal dikalangan masyarakat. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu sangat mudah didapatkan dan terjangkau. Jamu yang dibuat berbahan dasar dari temulawak dan madu sebagai pengganti gula merah. Sebenarnya temulawak sudah sangat lama dimanfaatkan orang Indonesia sebagai racikan jamu tradisional. Rempah dengan nama ilmiah curcuma xanthorrhiza ini telah teruji bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Temulawak terkenal karena kandungan kurkumin yang memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, tanaman rimpang ini juga terbukti memiliki kandungan lain yang sama baiknya, seperti zat tepung dan minyak atsiri, yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta bersifat antiinflamasi.

Sumber foto: dokpri
Sumber foto: dokpri
Minyak atsiri pada temulawak sendiri terdiri atas zat-zat seperti dari d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingeberol. Temulawak juga mengandung serat kasar, abu, protein, dan mineral meski dalam jumlah yang lebih sedikit. Kandungan lain yang tidak bisa diremehkan dari temulawak adalah antioksidan, seperti flavonoid, fenol dan kurkumin. Antioksidan ini dapat mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.

Faridz juga menambahkan bahwa "Tujuan dalam PMM kami yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan mendukung program new normal, dengan kegiatan PMM ini juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam mengurangi angka penyebaran COVID-19".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun