Mohon tunggu...
PMKRI Semarang
PMKRI Semarang Mohon Tunggu... Lainnya - organisasi mahasiswa

menulis berbagai kegiatan PMKRI Semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Sawah ke Meja Makan: Mengurai Rantai Pasokan dan Politik Harga Beras

27 Februari 2024   16:26 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengatasi tantangan ini, penguatan rantai pasokan beras memerlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, produsen, distributor, dan konsumen. Untuk mendukung upaya optimalisasi dalam hal ketahanan pangan tersebut, mengharuskan adanya inovasi dalam   peningkatan efektivitas aliran komoditi dengan meningkatkan kinerja antar pelaku bisnis melalui pendekatan manajemen rantai pasok (Subroto, dkk, 2015). Perencanaan pengelolaan risiko yang cermat juga penting untuk memprediksi dan mengurangi dampak faktor alam yang tidak terduga. 

Mengembangkan infrastruktur transportasi dan distribusi yang lebih baik dapat membantu memperlancar aliran beras dari petani ke konsumen, mengurangi kelangkaan beras dan lonjakan harga. Selain itu, kebijakan yang mendukung produktivitas dan pendapatan petani kecil dan menengah, seperti subsidi input pertanian, fasilitasi akses terhadap kredit, dan pelatihan teknis, juga dapat meningkatkan fleksibilitas rantai pasokan beras secara keseluruhan. Melalui pendekatan komprehensif dan kolaboratif ini, diharapkan rantai pasok beras menjadi lebih fleksibel dan stabil untuk menghadapi tantangan yang semakin besar dalam menyediakan beras yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat.

Rantai pasokan beras melibatkan banyak elemen, mulai dari pembuatan beras di sawah hingga distribusi beras ke meja makan konsumen. Rantai pasokan beras juga dipengaruhi oleh variabel seperti kehilangan hasil, susut, dan keragaman harga. Harga beras juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti subsidi, regulasi, dan impor beras. Peran politik harga sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, kebijakan yang menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa beras yang terjangkau tersedia dan dapat diakses, serta untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk memastikan bahwa beras tersedia dan mudah diakses bagi masyarakat, rantai pasokan beras memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah, petani, dan pelaku bisnis.

Penulis :

Ramanda Bima Prayuda

Mukhamad Bayu Kelana

Ade Apandi

Referensi : 

Abidin, M. Z. (2015). Dampak Kebijakan Impor Beras dan Ketahanan Pangan Dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 1(3).

Nugraha, M., dkk. (2022). Implementasi Corporate Governance oleh Perusahaan Trasnportasi dan Logistik Selama Masa Pandemi Covid-19. Research in Accounting Journal (RAJ), 2(4), 465-471.

Septiadi, D., dkk. (2016). Dampak Kebijakan Harga Beras dan Luas Areal Irigasi Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 4(2), 91-106.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun