Mohon tunggu...
PKPA Indonesia
PKPA Indonesia Mohon Tunggu... -

PKPA Indonesia adalah lembaga independen yang konsern terhadap perlindungan anak.\r\n\r\nsite: www.pkpaindonesia.org

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berkarya Lewat Gerak dan Nada

9 Agustus 2016   14:04 Diperbarui: 9 Agustus 2016   14:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alunan musik tradisional daerah karo mengalun lewat pengeras suara yang berasal dari area belakang Sanggar Kreatifitas Anak milik Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (SKA PKPA). Pada area belakang tersebut, tampak tujuh orang anak tengah berlatih menari dengan ceria. Heri Andika Nasution, staff kreatifitas PKPA yang bertanggung jawab melatih mereka tampak serius memberi koreksi agar gerak tarian yang tengah mereka latih semakin serasi dan kompak.

Ketujuh anak yang tergabung dalam kelompok tari medley SKA PKPA ini adalah Diva Aprillia Syahputri (11), Annisa (15), Elvira Dwi Arista (12), Nabila Hasanah (11), Muhammad Hamdani (12), Mardiansyah (14) dan Suci Syahkira (14).

Kelompok tari  medley SKA PKPA ini awalnya dibentuk pertama kali pada tahun 2014 dan telah beberapa kali mengalami bongkar pasang anggota. Pergantian anggota biasanya disebabkan oleh perubahan status pendidikan anak dan padatnya kegiatan anak di sekolah masing-masing yang menyebabkan mereka sulit untuk mencocokkan jadwal latihan.

Pembentukan grup tari di Sanggar Kreatifitas Anak bertujuan untuk memberikan wadah bagi anak untuk berekspresi serta menyalurkan minat  dan bakat anak. Hal ini dianggap penting karena anak-anak yang didamping  Yayasan PKPA sebagian besar berdomisili di sekitar terminal dan rentan untuk menghabiskan waktu di jalanan. Oleh sebab itu, kegiatan kreatifitas seperti menari dan bermusik diharapkan dapat menjadi jalan keluar untuk mengurangi waktu mereka di jalan.

Camellia Nasution selaku Koordinator Unit SKA berkomentar, “Grup tari dibentuk karena mengingat bahwa aktifitas SKA berkaitan erat dengan kreatifitas, maka digalilah potensi anak. Setelah melalui proses diskusi maka diambil kesimpulan bahwa anak paling tertarik pada dua hal yaitu menari dan bermusik, namun untuk saat ini yang paling berkomitmen adalah grup menari. Kami berharap, dengan adanya aktifitas seperti ini dapat menumbuhkan minat anak untuk berkreatifitas dibandingkan bermain di jalan.”

Sanggar Kreatifitas Anak PKPA telah pula memiliki beberapa kelompok tari anak, baik itu di pinang baris maupun di Amplas. Namun untuk kelompok tari medley SKA PKPA adalah kelompok tari yang anggotanya berasal dari pinang baris. Meskipun mereka pernah menarikan berbagai tarian mulai dari tarian modern hingga tarian tradisional, namun tarian yang paling sering mereka tarikan adalah tarian Medley PKPA.

Tarian Medley PKPA  adalah sebuah tarian yang menggabungkan lima buah musik tradisional diantaranya Karo, Mandailing, Nias, Padang dan Aceh. Tarian medley ini dikreasikan untuk memperkenalkan keragaman budaya serta menginformasikan kepada masyarakat bahwa PKPA telah pula berkontribusi dalam program perlindungan dan pemenuhan anak pada kelima tempat tersebut.

Grup Tari Medley PKPA ini telah pula melakukan pementasan diberbagai kegiatan di medan, baik itu yang diadakan oleh PKPA maupun kegiatan yang diadakan oleh lembaga lain. Beberapa kegiatan yang pernah mereka ikuti diantaranya adalah Festifal Film Anak di Hotel ASEAN pada tahun 2014,  Colorfull in Holi Water di Waterpark Suzuya Medan, Perayaan Hari anak di Sekolah Amir Hamzah, Festifal Film Anak 2015 di Convention Hall Mutiara Nafiri, Forum CSR Sahabat Anak di Grand Kanaya serta Perayaan Hari Anak 2016 di Capital Building Medan.

Mardiansyah, pelajar kelas 1 SMP yang telah bergabung dengan grup tari ini sejak 2015 berkomentar mengenai pengalaman mereka yang agak lucu, bahwa mereka pernah lupa diberi konsumsi oleh penyelenggara acara saat tengah mengisi sebuah acara di Medan. Namun begitu, banyak pula kesenangan yang diperoleh anggota grup tari ini. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Annisa, pelajar kelas 2 SMP yang telah bergabung sejak 2014, “Paling senang waktu tampil di water park suzuya karena setelah tampil diperbolehkan bermain dan berenang sepuasnya di waterpark tersebut.” Ujarnya.

Salah satu hal yang paling membanggakan yang dirasakan oleh anggota grup tari ini karena mereka dapat menampilkan kreatifitas dan keahlian yang mereka miliki untuk menghibur orang lain. Nabila Hasanah, pelajar kelas 2 SMP yang bergabung dengan grup tari ini sejak 2014 mengaku senang bergabung dengan grup tari ini karena dapat memperoleh teman baru dan banyak pengalaman yang berharga. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Annisa “ Senang karena dikenal banyak orang, kami juga sudah pernah diluput DAAI TV dan TVRI.” Ujarnya.

Meski begitu, terkadang anak-anak juga merasa lelah saat mereka harus berlatih sementara mereka juga tidak boleh mengabaikan tanggung jawab utama mereka sebagai pelajar. “Terkadang harus permisi dari latihan marching band di sekolah demi latihan tari.” ujar Elvira, pelajar kelas 2 SMP yang juga telah bergabung dalam grup tari sejak 2014. Namun begitu, Elvira juga mengakui bahwa keluarga sangat mendukung kegiatan menari yang diikutinya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun