Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup tinggi di Indonesia maupun seluruh dunia. Pola makan yang kurang tepat, konsumsi garam berlebihan, serta kurangnya edukasi mengenai gizi sehat seringkali menjadi pemicu tingginya angka kasus hipertensi. Menyadari hal tersebut, tim Program Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) Kelompok 43 dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menginisiasi sebuah kegiatan intervensi komunitas melalui lomba memasak sehat yang disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan di RT 03, RW 05, Dusun Blau, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang dengan melibatkan masyarakat setempat dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, remaja, hingga kader kesehatan desa. Konsep lomba memasak dipilih karena dianggap menyenangkan, mudah diterima masyarakat, sekaligus efektif untuk menyampaikan pesan kesehatan.
Dalam lomba ini, para peserta ditantang untuk menyajikan menu yang sehat, bergizi seimbang, rendah garam, rendah lemak jenuh, serta aman bagi penderita hipertensi. Bahan bahan yang dipilih adalah bahan yang banyak tersedia di desa, dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tetap sesuai dengan potensi pangan desa. Penilaian bukan hanya dari segi rasa, tetapi juga dari aspek kandungan gizi, cara pengolahan, serta kreativitas. Setelah itu masakan dinilai oleh ahli gizi, dan di rangking mana masakan yang paling sehat dan enak.
Selain lomba, tim PKNM juga memberikan sesi edukasi kesehatan mengenai pentingnya diet seimbang, cara mencegah hipertensi, serta tips praktis mengolah makanan sehari-hari agar lebih ramah untuk penderita hipertensi. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pencegahan hipertensi tidak selalu harus mahal, melainkan bisa dimulai dari dapur rumah sendiri.
Kegiatan ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain:
SDG 3: Good Health and Well-Being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) -- dengan memberikan edukasi kesehatan dan meningkatkan kesadaran pencegahan hipertensi.
SDG 12: Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) -- melalui promosi penggunaan bahan pangan lokal dan pengolahan makanan yang sehat serta berkelanjutan.
SDG 17: Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) -- karena kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dari banyaknya peserta yang ikut serta serta semangat mereka dalam menyajikan menu-menu inovatif yang sehat namun tetap sesuai dengan selera lokal. Bahkan beberapa peserta mengaku baru pertama kali mengetahui bahwa garam dan minyak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko hipertensi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat semakin meningkat, serta mampu menurunkan angka risiko hipertensi di tingkat desa. Lebih jauh lagi, kegiatan sederhana seperti lomba memasak sehat ini membuktikan bahwa edukasi kesehatan dapat dikemas secara menarik, menyenangkan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.