Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar pada Lima "Guru Kehidupan" dalam Sehari

29 September 2020   08:34 Diperbarui: 29 September 2020   10:30 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngobrol dari topik yang ringan-ringan sampai akhirnya membahas topik yang ingin kuketahui : hakekat pandemi Corona bagi kemanusiaan. Pak Harris, panggilan untuknya, orang yang enak diajak bicara. Cerdas, bijak tapi tidak menggurui... Tidak ada samasekali sindrom "white men's burden" yang memposisikan orang kulit putih pada kedudukan superior yang perlu "mendidik" orang kulit berwarna. Sungguh ia jauh dari prasangka rasial seperti itu. Kita dengan mudah bercanda, tertawa bersama. Ada  semacam "chemistry" di antara kita.

 Topik diskusi dengan Pak Harris tentang Hakekat Pandemi iyang sarat dengan makna filosofis ini, nanti akan kutuangkan dalam artikel tersendiri. Tak terasa hampir 4 jam kami berbicara... Time goes fly... waktu memang terasa terbang jika kita sedang asyik pada sesuatu... Thank you very much Mr. Harris for your enlightment.

GURU KEDUA : PEMERHATI KERETA API

img-20200929-095837-303-5f72a98bd541df7c050962f2.jpg
img-20200929-095837-303-5f72a98bd541df7c050962f2.jpg

Kemarin adalah Hari Kereta  Api Nasional, bertepatan dengan 75 Tahun Kereta Api Indonesia (KAI) 28 September 1945 - 2020. Pada momen ini, siapa lagi yang pantas kuajak diskusi selain sobat lamaku Anton Dwi Slamet. Satu almamater, jurusan Sejarah UI, yang dulunya gandrung pada sejarah militer, yang beralih menjadi "ahli sejarah kereta api". Sehari-harinya ia adalah Konsultan Branding. Ia sungguh menjadi "pribadi baru" setelah mendapat "pencerahan" dengan mengikuti latihan kejiwaan.

 Ia adalah temanku yang mengenalkanku pada "Guru pertama" : Pak Harris, yang menjuluki sobatku ini sebagai "Ensiklopedi Berjalan". Bicara tentang seluk beluk kereta api dengannya bisa seharian. Tapi pada momen Hari KA Indonesia, hanya 1 pertanyaan yang kuajukan : "Apa Wisdom Kereta Api bagi kehidupan?"  

Jawabannya ringkas : "Hanya 1 : Setia pada Tujuan". Kereta Api dengan jalur relnya tidak mungkin menyimpang, beda dengan moda transportasi umum lainnya yang bisa nyasar, bahkan "hilang". Fokus pada tujuan yang telah ditetapkan dan konsisten bergerak mencapainya "on the right track". Kalimat ringkas, singkat dan padat itu adalah intisari kebijaksanaan seperti kata mutiara. Matur nuwun Mas Arifin. 

GURU KETIGA : "KEARIFAN BAJAJ"

20200929-094025-5f72a9be8c249c04e42f1fa2.jpg
20200929-094025-5f72a9be8c249c04e42f1fa2.jpg

Puas telah menambah ilmu dari 2 Guru yang kutemui di Cilandak, ada yang tak terduga terjadi ketika aku pulang. Dalam perjalanan, tak sengaja melihat tulisan menarik di sebuah jalanan yang melintas di Jl Pemuda, Rawamangun. Penasaran, mobil kukebut dan kupepet di belakang bajaj itu. 

Benar ada poster buatan sendiri bertuliskan "BADAI Pasti Berlalu, Patuhi Protokol Kesehatan : DOA, Masker, Jaga Jarak, Cuci Tangan"... poster yang terpasang di belakang sebuah BAJAJ yang melintas di Jl Pemuda, Rawamangun kemarin... Tak percuma kukejar dengan mobil untuk motret "street wisdom" (kebijaksanaan di jalanan) ini...

 Ini poster yang dibuat sendiri, bukan sticker. Ada niat MULIA ketika membuat dan memasangnya : mengingatkan sesama. Inisiatif RAKYAT KECIL semacam ini yang patut diacungi jempol. Mereka BUKAN selebritis "influencer", tapi sukarela mau berbagi nasehat dan semangat Semoga jadi pembangkit semangat sekaligus nasehat bagi pengguna jalan yang melihatnya.

 Salut dan hormat pada Pak Sopir Bajaj. Semoga berkah, banyak tumpangan dan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun