Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jabatan.... oh, Jabatan...

29 November 2018   17:15 Diperbarui: 29 November 2018   17:21 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*oleh Pandji Kiansantang


Jabatan... didamba orang... dikejar orang... dibanggakan orang...

Dianggap banyak orang sebagai tolok ukur kesuksesan... keberhasilan karir... batu loncatan kemakmuran... Pembeda strata sosial di kantor dan di masyarakat...

Jabatan identik dengan Tahta dan pintu gerbang Harta dan Wanita... bisa membuat gila Tahta... Bisa membuat lupa diri dan jumawa... Ketika kehilangan bisa terjerumus pada "post power syndrome"... Merubahnya dari Berkah menjadi Musibah...

Jabatan... bisa meletupkan "perang karir" yang diperebutkan dengan sengit... dari "politik kantor" a'la Machiavelli yang menghalalkan segala cara... dengan menjilat dan sikut menyikut... sampai konon pakai cara mistik dengan media pesugihan dan santet...

Di balik pesona dan keglamorannya... "Jabatan itu sejatinya adalah AMANAH"...
Pangkat itu Amanah...
Anak buah itu Amanah...
Kantor itu Amanah...
Gaji itu Amanah...
Fasilitas itu Amanah...
Pekerjaan itu Amanah...

"Amanah" itu sesuatu... yang DITITIPKAN.... yang dipercayakan....
Sesuatu yang SEMENTARA... Fana... tidak kekal, apalagi Abadi...

Yang dititipkan... bisa diminta kembali... sewaktu-waktu bisa DIAMBIL dari kita....
Dapat HILANG kapan saja... Tidak pernah menunggu apakah kita sudah siap atau belum...

Jabatan, bukan "hak milik", melainkan hanya "Hak Guna sementara"...

Jabatan... seperti Harta, Tahta dan Keluarga adalah KARUNIA.. sekaligus UJIAN...
Manis ketika memilikinya, getir ketika kehilangannya...

Kehidupan itu bagai "komidi putar"... ada waktunya di atas, ada waktunya berada di bawah... Ketika sedang di atas, belajarlah untuk rendah hati... ketika sedang di bawah, berbesar hatilah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun