Perkembangan teknologi di bidang otomotif mendorong munculnya inovasi bahan bakar yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan hidrogen sebagai sumber energi penggerak mesin. Mesin hidrogen mulai dikembangkan untuk menggantikan mesin bensin yang masih bergantung pada bahan bakar fosil. Mesin bensin memiliki efisiensi yang terbatas karena sebagian besar energi hilang dalam bentuk panas. Oleh karena itu, para peneliti mulai menaruh perhatian besar terhadap potensi mesin hidrogen sebagai alternatif yang lebih efisien.
      Mesin hidrogen terbukti memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan mesin bensin konvensional. Pada mesin bensin, efisiensi energi hanya berkisar antara 25 hingga 30 persen, sedangkan mesin hidrogen dapat mencapai efisiensi hingga 60 persen. Hal ini terjadi karena energi kimia pada hidrogen dapat langsung diubah menjadi energi listrik tanpa proses pembakaran yang kompleks. Selain itu, mesin hidrogen menghasilkan emisi yang sangat rendah, bahkan hanya berupa uap air. Dengan keunggulan tersebut, mesin hidrogen dinilai lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan mesin bensin.
      Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa mesin hidrogen memiliki banyak keunggulan dibandingkan mesin bensin. Efisiensinya yang tinggi membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih optimal dan hemat. Selain itu, mesin hidrogen mendukung upaya pengurangan polusi udara dan emisi karbon di masa depan. Walaupun masih terdapat kendala seperti biaya produksi tinggi dan keterbatasan infrastruktur, teknologi ini tetap menjanjikan. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, mesin hidrogen berpotensi menjadi solusi utama untuk transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI