Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajaran Bajik yang Bijak pada Anak dengan Mencontoh Nabi Muhammad SAW

22 Oktober 2021   07:02 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:49 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenalkan pada anak Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang bukan Tuhan yang suka memghukum | Ilustrasi foto: theasianparent.com

Tak ada keinginan untuk melukai orang lain. Tak ada keinginan untuk membohongi orang lain. Selalu jujur hingga mendapat gelar "Al Amin", orang yang dapat dipercaya.

Kelembutan, kasih sayang, gigih, bekerja keras, kejujuran, cinta sesama, adalah yang membentuk pribadi beliau dan menjadi jati diri beliau yang terus disandangnya setiap saat dan sepanjang hayat.

Sumber dari kezaliman adalah karena semena-mena tidak menjaga lidah dan tangan yang dapat menyakiti orang lain. Berkata sesuka hati tanpa dipikir terlebih dulu. Memukul dan merampas hak orang lain. Tak ada cinta dan kasih sayang.

Bahkan saat situasi yang mengharuskan beliau untuk berperang. Aturan dalam berperang menurut ajarannya pun sangat mengedepankan kasih sayang dan kejujuran. Perang sebagai pilihan terakhir dan bertujuan demi kebaikan.

Perempuan, anak-anak, dan tumbuhan di sekitar harus dilindungi. Jangan melakukan kecurangan, berperang secara fair. Kedamaian lebih diutamakan.

Anak-anak kita harus lebih banyak terpapar dan melihat cinta dan kasih sayang dibanding kekerasan dan mau menang sendiri.

Anak-anak kita harus berani bersuara dengan bahasa cinta, belajar dengan cinta, berteman dengan cinta, bersosialisasi, dan kelak berkarya dengan cinta.

Kemajuan zaman akan terus berjalan akan tetapi nilai-nilai kebaikan, keluhuran budi pekerti, cinta dan kasih sayang jangan sampai luntur tergerus modernitas zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun